Sabtu, 15 Juni 2013

PIDIO "Seruling Sunda"

gampang-prawoto.blogspot.com


SULING SUNDA

Swaramu.....

daklari saka pangrunguku
dakrungu ngelik-ngelik, sumilir
barengi angin kang nresep sajiwa

sliramu ana ing ngendi.....
dakluru sajroning rasa
rasa sing wis bacut pait
ngupadi swara ayu

katresnan iki ming lair
apa trusing batin
geneya jrononing rasaku
tansah teles kang aran kangen

kangenku bakal daksuntak
ing tanah priyangan
balung janur
anggonku branta, muga
antuk usada.


Bojonegoro, 22062013




https://www.facebook.com/photo.php?v=623003351052897&l=191395335164205310

Rabu, 12 Juni 2013

YAHUDI KETURUNAN JAWA



Yahudi keturunan jawa dan Atlantis yang masih menyimpan cetakbiru Atlantis pada diri mereka.
Kerajaan Atlantis adalah (Jawa sebagai  "puser bumi") sekarang Indonesia yang dulunya adalah satu pulau menyatu dengan daratan Asia. Banjir besar menyebabkan Benua Atlantis ini terpecah menjadi kurang lebih 17.000 pulau.
anda berkunjung ke situs resmi Israel misalnya di Kantor Perdana Menteri Israel dan Kantor Kedubes Israel di seluruh dunia terpampang nama Ibukota Israel : JAVA TEL AVIV/JAWA TEL AVIV, dan mahkota rabbi Yahudi yang menjadi imam Sinagog pake gambar rumah joglo Jawa. Dengan demikian Bani Israel adalah keturunan keturunan Jawa. Yang disebut Jawa adalah seluruh etnik nusantara yang dulunya penghuni Benua Atlantis sebelum banjir besar, tapi cuma Bangsa Israel yang DNAnya masih menyimpan tehnologi Atlantis.

TABUT, Benda Misterius Yang paling dicari oleh bangsa Israel
Benda yang paling ditakuti pada masa Perjanjian Lama. Setidaknya begitulah gambarannya. keberadaanya dulu begitu kuat dan sangat berpengaruh terhadap bangsa Israel semenjak peristiwa exodus keluar dari Tanah Mesir. Namun, benda itu kini telah hilang ditelan masa, lenyap dari sejarah, dan tak ada yang tahu dimana letaknya sekarang. .


Dimulai dari Yerusalem, Kota yang mungkin terlalu suci bagi banyak orang. Di tengahnya terletak sebuah bukit bernama Gunung Moria, yang kini menjadi situs Dome of the Rock / Qubbah As-Sakhrah yang luar biasa. Selain Dome of the Rock, dikompleks tersebut (Al-Haram ash-Sharif) terdapat Masjidil Aqsha. Dari sini, Muhammad s.a.w dinaikan ke langit (Sidratul Muntaha) dalam peristiwa Mi’raj. Jauh Sebelum itu, Yesus/Isa a.s menyembuhkan orang buta dan sakit di sini, sehingga kaum Kristiani juga menyebutnya tanah suci.
1000 tahun sebelumnya, King Salomo/Sulaiman a.s membangun bait aslinya di gunung ini untuk menyimpan benda misterius yang disebut the Ark of the Covenant / Tabut perjanjian.

TABUT
Gambar di atas merupakan gambaran replika benda yang paling ditakuti pada masa Perjanjian Lama. Setidaknya begitulah gambarannya. keberadaanya dulu begitu kuat dan sangat berpengaruh terhadap bangsa Israel semenjak peristiwa exodus keluar dari Tanah Mesir. Namun, benda itu kini telah hilang ditelan masa, lenyap dari sejarah, dan tak ada yang tahu dimana letaknya sekarang.
Gunung moria



1000 tahun sebelumnya, King Salomo/Sulaiman a.s membangun bait aslinya di gunung ini untuk menyimpan benda misterius yang disebut the Ark of the Covenant / Tabut perjanjian.Gunung ini kini menjadi situs Dome of the Rock / Qubbah As-Sakhrah yang luar biasa.

Dome of  the Rock
Juga dikenal sebagai Kubbat as-Sakhra, Kubbet es Sakhra, “Mesjid Umar,” Qubbet el-Sakhra, Templum Domini


Dibangun di atas lokasi sebelumnya Bait Allah, Dome of the Rock didirikan oleh penguasa Muslim Abd el-Malik di 688-691. Karena situasi pada batuan dasar, gempa bumi banyak selama berabad-abad tidak menyebabkan kerusakan yang signifikan pada struktur (tidak seperti tetangganya Masjid Al Aqsa). Kuil ini ditutupi oleh kubah utama dari 691 sampai diganti dengan penutup berwarna emas pada awal tahun 1960. Karena karat, penutup aluminium anodized kembali pada tahun 1993 diganti dengan penutup emas.
Kubah udara Batu

                                Gambar dari Udara tampak dari  Timur
Dome dengan Mt. Zaitun

Mt. Zaitun menghadap Temple Mount dari timur dan memberikan gambaran tangis Yesus atas kota dari Mt. Zaitun (Lukas 19:41). Dari Kuil Gunung Yesus menyampaikan terkenal “7 kesengsaraan” terhadap orang-orang Farisi (Matius 23), mungkin menunjuk makam di Mt. Zaitun dalam wacana-Nya (ayat 27). Yesus kenaikan mungkin terjadi agak jauh di belakang menara Gereja Ortodoks Rusia.

Apa yang terjadi pada benda terpenting di perjanjian lama ini sehingga bisa lenyap begitu saja? Kisah Tabut itu berawal lebih dari 3000 tahun yang lalu. Seseorang memimpin 2 juta orang ke Gurun Sinai. Orang itu adalah Moses/Musa a.s yang memimpin kaumnya keluar dari perbudakan di Mesir. Tiga bulan mengembara setelah mukjizat terbelahnya laut merah, Ia membawa orang Israel ke Gunung Sinai. Tuhan akan melimpahkan hadiah yang belum pernah ada bagi umat manusia. Dari ratusan hukum yang ada di dalam Perjanjian Lama semuanya seolah diturunkan dari suatu tempat. Tapi tidak dengan 10 hukum besar yang dibawa Musa turun dari Gunung Sinai ini. Ada sepuluh perintah Allah yang diturunkan kepada Musa di Gunung Sinai, dan perintah-perintah itu tertulis pada dua loh batu. Musa juga membuat tempat/wadah yang digunakan untuk menyimpan sepuluh perintah Allah yang disampaikan kepadanya di Gunung Sinai ,yaitu apa yang kita sebut sebagai Tabut Perjanjian.
Tabut itu berfungsi sebagai sambungan langsung bagi Musa pada Tuhan. Akan muncul awan cerah diatas tutup emas di antara kerubim itu saat Tuhan ingin menyampaikan sesuatu pada hamba-Nya. Tuhan memerintahkan hanya pendeta dari suku Lewi yang bisa membawanya. Berat tabut itu mungkin beberapa ratus pon, tapi menurut legenda ia bisa terangkat sendiri walaupun tidak ada seorangpun yang mengangkatnya.

Tidak ada seorangpun, bahkan pendeta Lewi yang boleh menatapnya. Jadi, mereka selalu menutupinya dengan kain biru dan kulit binatang. Sejak awal, tabut itu sudah menampakkan sisi berbahaya. Beberapa hari kemudian, dua keponakan Musa mencoba memberikan persembahan kepada Tabut itu dan keduanya langsung mati terbakar. Menurut legenda, kerubim itu memercik tanpa henti, menghanguskan orang dan benda yang menyentuhnya. Tabut itu mendampingi Kaum Israel 40 tahun lama-nya selama mereka mengembara dan berperang. Bersama tabut itu, orang Israel mampu menaklukkan tanah yang dijanjikan.

Benda ini mengandung kekuatan dan kepentingan yang tak terbayangkan. Menurut cerita dalam Alkitab Yahudi, tabut itu dibawa di depan pasukan dalam setiap pertempuran, tiap pertempuran selama penaklukkan orang Israel akan tanah Kanaan. Ia terus menerus dibawa dalam perang agar musuh dapat terkalahkan dan Tabut itu akan selalu berada di garis depan. Ada catatan luar biasa bahwa tabut itu terangkat dari tanah dan terbang menuju kearah musuh sambil mengeluarkan suara-suara erangan.
Satu orang malang bernama Uza, hanya berniat menstabilkan Tabut tersebut saat tampak goyah sewaktu diangkat oleh para pendeta Lewi, dan ia langsung mati terbakar. sesudahnya, Musa memerintahkan agar dibuatkan kemah/tenda untuk meletakkan Tabut itu. Bukan untuk melindunginya dari orang, tapi justru sebaliknya.

Kemenangan militer pertama dan paling terkenal dari tabut itu yaitu runtuhnya tembok kota Yerikho/Jericho. Pendeta Lewi yang bertugas membawa Tabut, mengangkutnya mengitari kota bertembok itu sekali sehari selama 6 hari. Di hari ke-7, mereka berkeliling 7 kali dan menyuruh meniup sengkala. Seketika itu juga tembok kota itu pun runtuh.

300 tahun kemudian, Tabut itu meninggalkan orang Israel dan dampaknya sangat buruk bagi mereka. Saat pendeta tinggi mengabaikan kewajiban kurban mereka , Tabut itu tak melindungi mereka dalam perang melawan orang Filistin. 30 ribu orang tewas dan orang Filistin mengambil tabut itu. Namun, tujuh bulan kemudian orang Filistin mengembalikannya. Wabah borok dan tikus merebak akibat Tabut itu.



Akhirnya, di bawah King David ( Daud a.s ), orang Israel bisa mengalahkan orang Filistin, lalu memenangkan pertahanan terakhir dari pihak lawan. Kemudian, Kota Yerusalem yang dijadikan ibukota. Tuhan menyuruh Daud mendirikan Bait Suci untuk menempatkan tabut tersebut, tapi puteranya Salomo/Sulaiman a.s yang mebangunnya. Karena kasus itu, Gunung Moria menjadi “titik tertinggi” di dalam kota tersebut.

Visi Salomo untuk Bait itu tak seperti yang pernah dilihat orang. Hanya kayu cedar dan batu terbaik yang dipakai untuk membuatnya, dan titik tertingginya menjulang hingga 20 lantai. Salomo berhutang besar untuk membangunnya, karenanya ia harus memberikan 20 desa terdepan untuk kerajaan tetangga. Setelah memeriksa masih berisi dua buah batu sepuluh perintah Allah yang tersimpan didalam Tabut, Salomo lalu menempatkannya di tengah-tengah Bait Suci Mahakudus. Hanya pendeta tinggi saja yang bisa mendekati dan memasuki ruang penyimpanan tersebut, itupun mereka harus masuk dengan menggunakan pakaian khusus sambil membakar dupa.

Lalu, bagaimana benda penting yang berisi kehadiran Allah bisa lenyap begitu saja? Sekarang, di manakah tabut itu berada? itulah teka-teki terbesarnya .
Banyak orang masih mencari tabut tersebut hingga saat ini, dan itu dimulai dari Bait Suci yang dibangun Salomo sebagai tempat untuk menyimpan Tabut. Tapi kini, tak ada satupun artifak atau batu yang menunjukkan di mana tepatnya tabut itu berdiri di Bukit Bait Suci Yerusalem. Tembok ratapan yang terkenal, mungkin sekarang merupakan situs suci Yahudi yang berharga. Tembok ini adalah merupakan sisa-sisa Bait Suci kedua yang dibangun berabad-abad setelah tabut itu lenyap. Sebagian penyembah di sini menunggu saatnya penghuni Bukit Bait Suci Dome of the Rock milik Islam hancur. Dan Bait Suci Yahudi ke-3 akan didirikan di tempat tersebut.






Inilah salah satu faktor yang menimbulkan perselisihan hebat tanpa henti antara Israel dan Palestina hingga sekarang.


Menurut Perjanijian Lama, Tabut itu ditempatkan disana sekitar 955 SM. Tapi, sekitar tahun 620 SM rujukan tentang artifak terpenting dalam agama Yahudi ini berhenti. Lenyap begitu saja dari sejarah. Hanya satu hal saja yang jelas, krisis sebesar bencara internal maupun eksternal yang bisa mengeluarkan Tabut itu dari Bait Suci. Krisis pertama yang sesuai dengan hal ini adalah serangan Fir’aun Mesir bernama Shishak, beberapa puluh tahun setelah Bait itu dibangun. Sekenario Shishak inilah yang mengilhami petualangan Indiana Jones di Mesir dalam film Indiana Jones : Raiders of the Lost Ark.

Sumber-sumber Mesir menegaskan bahwa Fir’aun bernama Sheshonq yang menyerang Israel sekitar tahun 1000 SM, dan membawa banyak harta ke Tanis. Tentu saja pahlawan kita, Indiana Jones menemukan tabut itu di sana sambil dikejar-kejar oleh tentara NAZI. Tapi sayang bagi para penggemar Stephen Spielberg, agaknya jelas Sheshonq tak pernah menguasai kota Yerusalem. Karena Ia hanya cukup puas dikirimi setumpuk harta dan upeti agar tidak menyerang Yerusalem. Apakah yang disebut sebagai harta dan upeti itu adalah tabut perjanjian? berapa besar kemungkinannya?



Jawabannya sederhana saja, yaitu tidak. Mustahil mereka sukarela menyerahkan benda tersucinya. Lebih jauh lagi, rujukan bahwa tabut itu masih berada di Bait Suci waktu Paskah Yahudi di masa pemerintahan Hosea sekitar tahun 620 SM. Tapi 30 tahun kemudian, tahun 587 SM, muncul krisis yang menurut banyak cendekiawan menjelaskan hilangnya tabut tersebut. Kota dan Bait Sucinya diduduki dan dijarah orang Babilonia dipimpin oleh raja terkenal Nebukadnezar. Nampaknya tabut itu dibawa oleh para tentara Babilonia. Tapi tunggu dulu, orang Babilonia adalah birokrat dan pencatat yang sangat ahli dan mereka mencatat terperinci segala hal yang diambil dari Bait Suci.
Satu benda yang jelas tak tercatat yaitu Tabut Perjanjian, benda utama di Bait Suci. Orang Babilonia tak mencatatkannya diantara barang-barang jarahan karena benda itu sudah tidak ada disana.

Tabut itu dibuat sangat spesifik, berwujud peti kayu dengan panjang 1,2 meter, lebar 61 cm, dan tinggi 61 cm. Terbuat dari kayu keras yang disebut akasia, bagian luar dan dalamnya disepuh dengan emas murni. Di sudut-sudut tabut harus ada 4 cincin emas, dimana kayu pengusung yang juga disepuh dengan emas dapat dimasukkan untuk membawa Tabut tersebut. Tutupnya yang juga disebut sebagai “tumpuan kaki tuhan” harus juga terbuat dari emas murni, dimana Patung Mailakat bersayap emas (kerubim) juga diletakkan di ujung-ujung atasnya dan saling berhadapan.



Alasan Israel mencari benda ini:

Tabut itu mendampingi Kaum Israel 40 tahun lama-nya selama mereka mengembara dan berperang. 
Bersama tabut itu, orang Israel mampu menaklukkan tanah yang dijanjikan. 
Benda ini mengandung kekuatan dan kepentingan yang tak terbayangkan. Menurut cerita dalam Alkitab Yahudi, tabut itu dibawa di depan pasukan dalam setiap pertempuran, tiap pertempuran selama penaklukkan orang Israel akan tanah Kanaan. Ia terus menerus dibawa dalam perang agar musuh dapat terkalahkan dan Tabut itu akan selalu berada di garis depan.



Namun pada Route of the Exodus 300 tahun kemudian, Tabut itu meninggalkan orang Israel dan dampaknya sangat buruk bagi mereka. Saat pendeta tinggi mengabaikan kewajiban kurban mereka , Tabut itu tak melindungi mereka dalam perang melawan orang Filistin. 30 ribu orang tewas dan orang Filistin mengambil tabut itu. Namun, tujuh bulan kemudian orang Filistin mengembalikannya. Wabah borok dan tikus merebak akibat Tabut itu. Akhirnya, di bawah King David ( Daud a.s ), orang Israel bisa mengalahkan orang Filistin, lalu memenangkan pertahanan terakhir dari pihak lawan.

Kemudian, Kota Yerusalem yang dijadikan ibukota. Tuhan menyuruh Daud mendirikan Bait Suci untuk menempatkan tabut tersebut, tapi puteranya Salomo/Sulaiman a.s yang mebangunnya. Karena kasus itu, Gunung Moria menjadi “titik tertinggi” di dalam kota tersebut. Visi Salomo untuk Bait itu tak seperti yang pernah dilihat orang.


Gereja Zion of Mary di Axum Utopia adalah dipercayaai tempat dimana Tabut tersebut disembunyikan:

Kini muncul lagi berita baru tentang letak tabut perjanjian ada di dalam masjid al aqsa, maka dari itu israel dengan sangat keras berupaya agar masjid al aqsa segera di ratakan.
alasanya adalah klasik, yaitu bahwa dalam masjid al aqsa di sinyalir menyimpan senjata pemusnah masal dan sebagai tempat bersembunyi pimpinan utama al -qaeda
yang dimaksud dengan haikal sulaiman adalah istana sulaiman yang di kira bangsa yahudi sebagai masjid al aqsa sekarang.
Majidil aqsha



“Taabut” dalam Alqur’an berarti “Kode Kerajaan”,kode ini disimpan oleh Nabi Daud AS.
dan diwariskan kepada Nabi Sulaiman AS, kode kerajaan tsb saat ini sudah berhasil dibuka dengan ditemukannya fakta baru bahwa “CANDI BOROBUDUR” sebenarnya adalah “TEMPLE OF SOLOMON” yang banyak menyimpan kode rahasia Kerajaan Sulaiman dan Ratu Saba.


Jawa: Candi Borobudur

Berikut ini adalah fakta2nya : FAKTA ini menyimpulkan bahwa YAHUDI itu adalah JAWA atau JEWS, coba tengok situs resmi Israel misalnya di Kantor Perdana Menteri Israel dan Kantor Kedubes Israel di seluruh dunia terpampang nama Ibukota Israel : JAVA TEL AVIV / JAWA TEL AVIV, dan MAHKOTA RABBI YAHUDI yang menjadi imam Sinagog pake gambar RUMAH JOGLO JAWA.

Dengan demikian apakah Bani Israel merasa menjadi keturunan Jawa ? Yang disebut Jawa adalah seluruh Etnik Nusantara yang dulunya penghuni Benua Atlantis sebelum dikirim banjir besar oleh Allah SWT, setelah banjir besar benua ini pecah menjadi 17.000 pulau yang sekarang disebut Indonesia, hanya beberapa etnik yang masih tersisa, selebihnya menjadi cikal bakal bangsa2 dunia antara lain bangsa India, Cina ( termasuk Jepang ), Eropa, Israel, Arab, dan Indian ( silahkan baca hasil penelitian Prof. Santos selama 30 tahun tentang Benua Atlantis terbitan Gramedia ).

Dalam bahasa Jawi Kuno, arti jawa adalah moral atau akhlaq, maka dalam percakapan sehari-hari apabila dikatakan seseorang dikatakan : “ora jowo” berarti “tidak punya akhlaq atau tidak punya sopan santun”,
sebutan jawa ini sejak dulunya dipakai untuk menyebut keseluruhan wilayah nusantara, penyebutan etnik2 sebagaimana berlaku saat ini adalah hasil taktik politik de vide et impera para penjajah. Sejak zaman Benua Atlantis, Jawa memang menjadi pusat peradaban karena dari bukti2 fosil manusia purba di seluruh dunia sebanyak 6 jenis fosil, 4 diantaranya ditemukan di Jawa yaitu Meganthropus Palaeojavanicus (Sangiran), Pithecanthropus Robustus,Pithecanthropus Erectus (Mojokerto), dan Homosapiens (Solo). Klik (ManusiaPurba Di Jawa)

H erectus 17
1.  Pithecanthropus Mojokerto (Jawa), yang kini berusia kira-kira 670,000 tahun
2.  Pithecanthropus Trinil (Jawa), kira-kira 600,000 tahun.
       3.  Manusia Wajak (Jawa), kira-kira 210,000 tahun.


Menurut “mitologi jawa” yang telah menjadi cerita turun temurun, bahwa asal usul bangsa Jawa adalah keturunan BRAHMA DAN DEWI SARASWATI dimana salah satu keturunannya yang sangat terkenal dikalangan Guru Hindustan (India) dan Guru Budha (Cina) adalah Bethara Guru Janabadra yang mengajarkan “ILMU KEJAWEN”. Sejatinya “Ilmu Kejawen” adalah “Ilmu Akhlaq” yang diajarkan Nabi Ibrahim AS yang disebut dalam Alqur’an “Millatu Ibrahim” dan disempurnakan oleh Nabi Muhammad SAW dalam wujud Alqur’an dengan “BAHASA ASLI (ARAB)”, dengan pernyataannya “tidaklah aku diutus, kecuali menyempurnakan akhlaq”.
 
Dalam buku kisah perjalanan Guru Hindustan di India maupun Guru Budha di Cina, mereka menyatakan sama2 belajar “Ilmu Kejawen” kepada Guru Janabadra dan mengembangkan “Ilmu Kejawen” ini dengan nama sesuai dengan asal mereka masing2, di India mereka namakan “Ajaran Hindu”, di Cina mereka namakan “Ajaran Budha”. Dalam sebuah riset terhadap kitab suci Hindu, Budha dan Alqur’an, ternyata tokoh BRAHMA sebenarnya adalah NABI IBRAHIM, sedang DEWI SARASWATI adalah DEWI SARAH yang menurunkan bangsa2 selain ARAB. 

Bukti lain bahwa Ajaran Budha berasal dari Jawa adalah adanya prasasti yang ditemukan di Candi2 Budha di Thailand maupun Kamboja yang menyatakan bahwa candi2 tsb dibangun dengan mendatangkan arsitek dan tukang2 dari Jawa, karena memang waktu itu orang Jawa dikenal sebagai bangsa tukang yang telah berhasil membangun “CANDI BOROBUDUR” sebagai salah satu keajaiban dunia.

 JAWA: Candi Boko
Ternyata berdasarkan hasil riset Lembaga Studi Islam dan Kepurbakalaan yang dipimpin oleh KH. Fahmi Basya, dosen Matematika Islam UIN Syarif Hidayatullah, bahwa sebenarnya “CANDI BOROBUDUR” adalah bangunan yang dibangun oleh “TENTARA NABI SULAIMAN” termasuk didalamnya dari kalangan bangsa Jin dan Setan yang disebut dalam Alqur’an sebagai “ARSY RATU SABA”, sejatinya PRINCE OF SABA atau “RATU BALQIS” adalah “RATU BOKO” yang sangat terkenal dikalangan masyarakat Jawa, sementara patung2 di Candi Borobudur yang selama ini dikenal sebagai patung Budha, sejatinya adalah patung model bidadara dalam sorga yang menjadikan Nabi Sulaiman sebagai model dan berambut keriting. Dalam literatur Bani Israel dan Barat, bangsa Yahudi dikenal sebagai bangsa tukang dan berambut keriting, tetapi faktanya justru Suku Jawa yang menjadi bangsa tukang dan berambut keriting ( perhatikan patung Nabi Sulaiman di Candi Borobudur ).



Hasil riset tsb juga menyimpulkan bahwa “SUKU JAWA” disebut juga sebagai “BANI LUKMAN” karena menurut karakternya suku tsb sesuai dengan ajaran2 LUKMANUL HAKIM sebagaimana tertera dalam Alqur’an. Perlu diketahui bahwa satu2nya nabi yang termaktub dalam Alqur’an, yang menggunakan nama depan SU hanya Nabi Sulaiman dan negeri yang beliau wariskan ternyata diperintah oleh keturunannya yang juga bernama depan SU ( Sukarno, Suharto dan Susilo ) dan meninggalkan negeri bernama SLEMAN ATAU YERUSALEM di Jawa Tengah.

Nabi Sulaiman mewarisi kerajaan dari Nabi Daud yang dikatakan didalam Alqur’an dijadikan Khalifah di Bumi ( menjadi Penguasa Dunia dengan Benua Atlantis sebagai Pusat Peradabannya), Nabi Daud juga dikatakan raja yang mampu menaklukkan besi (membuat keris dan gamelan dengan tangan, beliau juga bersuara merdu) dan juga menaklukkan gunung hingga dikenal sebagai Raja Gunung.
Di Nusantara ini yang dikenal sebagai Raja Gunung adalah “SYAILENDRA” , menurut Dr. Daoed Yoesoef nama Syailendra berasal dari kata saila dan indra, saila = raja dan indra = gunung.
Dari fakta ini, bisa saja kita simpulkan bahwa suku2 di Nusantara ini adalah Bani Israel yang tetap beriman kepada Nabi Musa dan mendiami tanah yang dijanjikan (THE PROMISED OF LAND) yaitu Benua Atlantis yang sekarang disebut Indonesia, sedang Bani Israel yang berdiaspora ke seluruh dunia adalah mereka yang dikutuk oleh Allah karena mendustakan Nabi Musa AS.
Adapun Bani Israel yang sekarang menjajah Palestina sebenarnya Yahudi jadi2an, maksudnya Bani Israel dari suku ke 13 yaitu SUKU KAZAR, hasil kimpoi campur Bani Israel yang berdiaspora dengan penduduk lokal dan saat ini posisinya mayoritas.
Dimulai dari Yerusalem, Kota yang mungkin terlalu suci bagi banyak orang. Di tengahnya terletak sebuah bukit bernama Gunung Moria, yang kini menjadi situs Dome of the Rock / Qubbah As-Sakhrah yang luar biasa.

Selain Dome of the Rock, dikompleks tersebut (Al-Haram ash-Sharif) terdapat Masjidil Aqsha. Dari sini, Muhammad s.a.w dinaikan ke langit (Sidratul Muntaha) dalam peristiwa Mi’raj.
Jauh Sebelum itu, Yesus/Isa a.s menyembuhkan orang buta dan sakit di sini, sehingga kaum Kristiani juga menyebutnya tanah suci. 1000 tahun sebelumnya, King Salomo/Sulaiman a.s membangun bait aslinya di gunung ini untuk menyimpan benda misterius yang disebut the Ark of the Covenant / Tabut perjanjian.
Di masa itu, tempat ini adalah pusat dari agama Yahudi. Bagaimana tabut itu sampai disini dan bagaimana bisa lenyap dari sini? itulah teka-teki yang mengundang obsesi. Apa yang terjadi pada benda terpenting di perjanjian lama ini sehingga bisa lenyap begitu saja?

Kisah Tabut itu berawal lebih dari 3000 tahun yang lalu. Seseorang memimpin 2 juta orang ke Gurun Sinai. Ia butuh campur tangan Ilahi dalam skala yang luar biasa dan ia akan mendapatkannya. Orang itu adalah Moses/Musa a.s yang memimpin kaumnya keluar dari perbudakan di Mesir.

Tiga bulan mengembara setelah mukjizat terbelahnya laut merah, Ia membawa orang Israel ke Gunung Sinai. Tuhan akan melimpahkan hadiah yang belum pernah ada bagi umat manusia. Dari ratusan hukum yang ada di dalam Perjanjian Lama semuanya seolah diturunkan dari suatu tempat. Tapi tidak dengan 10 hukum besar yang dibawa Musa turun dari Gunung Sinai ini.

Ada sepuluh perintah Allah yang diturunkan kepada Musa di Gunung Sinai, dan perintah-perintah itu tertulis pada dua loh batu. Musa juga membuat tempat/wadah yang digunakan untuk menyimpan sepuluh perintah Allah yang disampaikan kepadanya di Gunung Sinai ,yaitu apa yang kita sebut sebagai Tabut Perjanjian. Tabut itu dibuat sangat spesifik, berwujud peti kayu dengan panjang 1,2 meter, lebar 61 cm, dan tinggi 61 cm. Terbuat dari kayu keras yang disebut akasia, bagian luar dan dalamnya disepuh dengan emas murni.
Di sudut-sudut tabut harus ada 4 cincin emas, dimana kayu pengusung yang juga disepuh dengan emas dapat dimasukkan untuk membawa Tabut tersebut. Tutupnya yang juga disebut sebagai “tumpuan kaki tuhan” harus juga terbuat dari emas murni, dimana Patung Mailakat bersayap emas (kerubim) juga diletakkan di ujung-ujung atasnya dan saling berhadapan.

Jarahan yang dibawa oleh tentara ROMA

Tabut itu berfungsi sebagai sambungan langsung bagi Musa pada Tuhan. Akan muncul awan cerah diatas tutup emas di antara kerubim itu saat Tuhan ingin menyampaikan sesuatu pada hamba-Nya. Tuhan memerintahkan hanya pendeta dari suku Lewi yang bisa membawanya. Berat tabut itu mungkin beberapa ratus pon, tapi menurut legenda ia bisa terangkat sendiri walaupun tidak ada seorangpun yang mengangkatnya.

Tidak ada seorangpun, bahkan pendeta Lewi yang boleh menatapnya. Jadi, mereka selalu menutupinya dengan kain biru dan kulit binatang. Sejak awal, tabut itu sudah menampakkan sisi berbahaya. Beberapa hari kemudian, dua keponakan Musa mencoba memberikan persembahan kepada Tabut itu dan keduanya langsung mati terbakar. Menurut legenda, kerubim itu memercik tanpa henti, menghanguskan orang dan benda yang menyentuhnya. Tabut itu mendampingi Kaum Israel 40 tahun lama-nya selama mereka mengembara dan berperang. Bersama tabut itu, orang Israel mampu menaklukkan tanah yang dijanjikan.

Benda ini mengandung kekuatan dan kepentingan yang tak terbayangkan. Menurut cerita dalam Alkitab Yahudi, tabut itu dibawa di depan pasukan dalam setiap pertempuran, tiap pertempuran selama penaklukkan orang Israel akan tanah Kanaan. Ia terus menerus dibawa dalam perang agar musuh dapat terkalahkan dan Tabut itu akan selalu berada di garis depan. Ada catatan luar biasa bahwa tabut itu terangkat dari tanah dan terbang menuju kearah musuh sambil mengeluarkan suara-suara erangan.
Satu orang malang bernama Uza, hanya berniat menstabilkan Tabut tersebut saat tampak goyah sewaktu diangkat oleh para pendeta Lewi, dan ia langsung mati terbakar. sesudahnya, Musa memerintahkan agar dibuatkan kemah/tenda untuk meletakkan Tabut itu. Bukan untuk melindunginya dari orang, tapi justru sebaliknya.

Kemenangan militer pertama dan paling terkenal dari tabut itu yaitu runtuhnya tembok kota Yerikho/Jericho. Pendeta Lewi yang bertugas membawa Tabut, mengangkutnya mengitari kota bertembok itu sekali sehari selama 6 hari. Di hari ke-7, mereka berkeliling 7 kali dan menyuruh meniup sengkala. Seketika itu juga tembok kota itu pun runtuh.
300 tahun kemudian, Tabut itu meninggalkan orang Israel dan dampaknya sangat buruk bagi mereka. Saat pendeta tinggi mengabaikan kewajiban kurban mereka , Tabut itu tak melindungi mereka dalam perang melawan orang Filistin. 30 ribu orang tewas dan orang Filistin mengambil tabut itu. Namun, tujuh bulan kemudian orang Filistin mengembalikannya. Wabah borok dan tikus merebak akibat Tabut itu.
Akhirnya, di bawah King David ( Daud a.s ), orang Israel bisa mengalahkan orang Filistin, lalu memenangkan pertahanan terakhir dari pihak lawan. Kemudian, Kota Yerusalem yang dijadikan ibukota. Tuhan menyuruh Daud mendirikan Bait Suci untuk menempatkan tabut tersebut, tapi puteranya Salomo/Sulaiman a.s yang mebangunnya. Karena kasus itu, Gunung Moria menjadi “titik tertinggi” di dalam kota tersebut.

Visi Salomo untuk Bait itu tak seperti yang pernah dilihat orang. Hanya kayu cedar dan batu terbaik yang dipakai untuk membuatnya, dan titik tertingginya menjulang hingga 20 lantai. Salomo berhutang besar untuk membangunnya, karenanya ia harus memberikan 20 desa terdepan untuk kerajaan tetangga. Setelah memeriksa masih berisi dua buah batu sepuluh perintah Allah yang tersimpan didalam Tabut, Salomo lalu menempatkannya di tengah-tengah Bait Suci Mahakudus. Hanya pendeta tinggi saja yang bisa mendekati dan memasuki ruang penyimpanan tersebut, itupun mereka harus masuk dengan menggunakan pakaian khusus sambil membakar dupa.
Lalu, bagaimana benda penting yang berisi kehadiran Allah bisa lenyap begitu saja? Sekarang, di manakah tabut itu berada? itulah teka-teki terbesarnya .
Banyak orang masih mencari tabut tersebut hingga saat ini, dan itu dimulai dari Bait Suci yang dibangun Salomo sebagai tempat untuk menyimpan Tabut. Tapi kini, tak ada satupun artifak atau batu yang menunjukkan di mana tepatnya tabut itu berdiri di Bukit Bait Suci Yerusalem. Tembok ratapan yang terkenal, mungkin sekarang merupakan situs suci Yahudi yang berharga. Tembok ini adalah merupakan sisa-sisa Bait Suci kedua yang dibangun berabad-abad setelah tabut itu lenyap. Sebagian penyembah di sini menunggu saatnya penghuni Bukit Bait Suci Dome of the Rock milik Islam hancur. Dan Bait Suci Yahudi ke-3 akan didirikan di tempat tersebut. Inilah salah satu faktor yang menimbulkan perselisihan hebat tanpa henti antara Israel dan Palestina hingga sekarang.

Menurut Perjanijian Lama, Tabut itu ditempatkan disana sekitar 955 SM. Tapi, sekitar tahun 620 SM rujukan tentang artifak terpenting dalam agama Yahudi ini berhenti. Lenyap begitu saja dari sejarah. Hanya satu hal saja yang jelas, krisis sebesar bencara internal maupun eksternal yang bisa mengeluarkan Tabut itu dari Bait Suci. Krisis pertama yang sesuai dengan hal ini adalah serangan Fir’aun Mesir bernama Shishak, beberapa puluh tahun setelah Bait itu dibangun. Sekenario Shishak inilah yang mengilhami petualangan Indiana Jones di Mesir dalam film Indiana Jones : Raiders of the Lost Ark.

Sumber-sumber Mesir menegaskan bahwa Fir’aun bernama Sheshonq yang menyerang Israel sekitar tahun 1000 SM, dan membawa banyak harta ke Tanis. Tentu saja pahlawan kita, Indiana Jones menemukan tabut itu di sana sambil dikejar-kejar oleh tentara NAZI. Tapi sayang bagi para penggemar Stephen Spielberg, agaknya jelas Sheshonq tak pernah menguasai kota Yerusalem. Karena Ia hanya cukup puas dikirimi setumpuk harta dan upeti agar tidak menyerang Yerusalem. Apakah yang disebut sebagai harta dan upeti itu adalah tabut perjanjian? berapa besar kemungkinannya?
Jawabannya sederhana saja, yaitu tidak. Mustahil mereka sukarela menyerahkan benda tersucinya. Lebih jauh lagi, rujukan bahwa tabut itu masih berada di Bait Suci waktu Paskah Yahudi di masa pemerintahan Hosea sekitar tahun 620 SM. Tapi 30 tahun kemudian, tahun 587 SM, muncul krisis yang menurut banyak cendekiawan menjelaskan hilangnya tabut tersebut. Kota dan Bait Sucinya diduduki dan dijarah orang Babilonia dipimpin oleh raja terkenal Nebukadnezar. Nampaknya tabut itu dibawa oleh para tentara Babilonia. Tapi tunggu dulu, orang Babilonia adalah birokrat dan pencatat yang sangat ahli dan mereka mencatat terperinci segala hal yang diambil dari Bait Suci. Satu benda yang jelas tak tercatat yaitu Tabut Perjanjian, benda utama di Bait Suci. Orang Babilonia tak mencatatkannya diantara barang-barang jarahan karena benda itu sudah tidak ada disana. Jadi, dimanakah tabut itu?
Mungkin tak ada seorangpun yang mengetahui dimana saat ini benda itu berada. Namun, ada harapan kritis bagi semua yang percaya bahwa Tabut itu masih ada di dunia dan belum hancur. Mungkin ada seseorang yang cukup cerdik menyelundupakan tabut itu keluar dari Bait sebelum bahaya menjadi krisis.


 
JAWA: Candi Prambana 

Ternyata Atlantis Itu Indonesia

gampang-prawoto.blogspot.com
sastra-bojonegoro.blogspot.com


Prof. Arysio Nunes Dos Santos menerbitkan buku yang menggemparkan : “Atlantis The Lost Continents Finally Found”. Dimana ditemukannya ? Secara tegas dinyatakannya bahwa lokasi Atlantis yang hilang sejak kira-kira 11.600 tahun yang lalu itu adalah di Indonesia (?!). Selama ini, benua yang diceritakan Plato 2.500 tahun yang lalu itu adalah benua yang dihuni oleh bangsa Atlantis yang memiliki peradaban yang sangat tinggi dengan alamnya yang sangat kaya, yang kemudian hilang tenggelam ke dasar laut oleh bencana banjir dan gempa bumi sebagai hukuman dari yang Kuasa. Kisah Atlantis ini dibahas dari masa ke masa, dan upaya penelusuran terus pula dilakukan guna menemukan sisa-sisa peradaban tinggi yang telah dicapai oleh bangsa Atlantis itu.

Pencarian dilakukan di Samudera Atlantik, Laut Tengah, Karibia, sampai ke kutub Utara. Pencarian ini sama sekali tidak ada hasilnya, sehingga sebagian orang beranggapan bahwa yang diceritakan Plato itu hanyalah negeri dongeng semata. Profesor Santos yang ahli Fisika Nuklir ini menyatakan bahwa Atlantis tidak pernah ditemukan karena dicari di tempat yang salah. Lokasi yang benar secara menyakinkan adalah Indonesia, katanya..

Prof. Santos mengatakan bahwa dia sudah meneliti kemungkinan lokasi Atlantis selama 29 tahun terakhir ini. Ilmu yang digunakan Santos dalam menelusur lokasi Atlantis ini adalah ilmu Geologi, Astronomi, Paleontologi, Archeologi, Linguistik, Ethnologi, dan Comparative Mythology. Buku Santos sewaktu ditanyakan ke ‘Amazon.com’ seminggu yang lalu ternyata habis tidak bersisa. Bukunya ini terlink ke 400 buah sites di Internet, dan websitenya sendiri menurut Santos selama ini telah dikunjungi sebanyak 2.500.000 visitors. Ini adalah iklan gratis untuk mengenalkan Indonesia secara efektif ke dunia luar, yang tidak memerlukan dana 1 sen pun dari Pemerintah RI.

Plato pernah menulis tentang Atlantis pada masa dimana Yunani masih menjadi pusat kebudayaan Dunia Barat (Western World). Sampai saat ini belum dapat dideteksi apakah sang ahli falsafah ini hanya menceritakan sebuah mitos, moral fable, science fiction, ataukah sebenarnya dia menceritakan sebuah kisah sejarah. Ataukah pula dia menjelaskan sebuah fakta secara jujur bahwa Atlantis adalah sebuah realitas absolut ?

Plato bercerita bahwa Atlantis adalah sebuah negara makmur dengan emas, batuan mulia, dan ‘mother of all civilazation’ dengan kerajaan berukuran benua yang menguasai pelayaran, perdagangan, menguasai ilmu metalurgi, memiliki jaringan irigasi, dengan kehidupan berkesenian, tarian, teater, musik, dan olahraga.

Warga Atlantis yang semula merupakan orang-orang terhormat dan kaya, kemudian berubah menjadi ambisius. Yang kuasa kemudian menghukum mereka dengan mendatangkan banjir, letusan gunung berapi, dan gempa bumi yang sedemikian dahsyatnya sehingga menenggelamkan seluruh benua itu.

Kisah-kisah sejenis atau mirip kisah Atlantis ini yang berakhir dengan bencana banjir dan gempa bumi, ternyata juga ditemui dalam kisah-kisah sakral tradisional di berbagai bagian dunia, yang diceritakan dalam bahasa setempat. Menurut Santos, ukuran waktu yang diberikan Plato 11.600 tahun BP (Before Present), secara tepat bersamaan dengan berakhirnya Zaman Es Pleistocene, yang juga menimbulkan bencana banjir dan gempa yang sangat hebat.
Bencana ini menyebabkan punahnya 70% dari species mamalia yang hidup saat itu, termasuk kemungkinan juga dua species manusia : Neandertal dan Cro-Magnon.
Sebelum terjadinya bencana banjir itu, pulau Sumatera, pulau Jawa, Kalimantan dan Nusa Tenggara masih menyatu dengan semenanjung Malaysia dan benua Asia.

Posisi Indonesia terletak pada 3 lempeng tektonis yang saling menekan, yang menimbulkan sederetan gunung berapi mulai dari Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara, dan terus ke Utara sampai ke Filipina yang merupakan bagian dari ‘Ring of Fire’.

Gunung utama yang disebutkan oleh Santos, yang memegang peranan penting dalam bencana ini adalah Gunung Krakatau dan ‘sebuah gunung lain’ (kemungkinan Gunung Toba). Gunung lain yang disebut-sebut (dalam kaitannya dengan kisah-kisah mytologi adalah Gunung Semeru, Gunung Agung, dan Gunung Rinjani.

Bencana alam beruntun ini menurut Santos dimulai dengan ledakan dahsyat gunung Krakatau, yang memusnahkan seluruh gunung itu sendiri, dan membentuk sebuah kaldera besar yaitu selat Sunda yang jadinya memisahkan pulau Sumatera dan Jawa.
Letusan ini menimbulkan tsunami dengan gelombang laut yang sangat tinggi, yang kemudian menutupi dataran-dataran rendah diantara Sumatera dengan Semenanjung Malaysia, diantara Jawa dan Kalimantan, dan antara Sumatera dan Kalimantan. Abu hasil letusan gunung Krakatau yang berupa ‘fly-ash’ naik tinggi ke udara dan ditiup angin ke seluruh bagian dunia yang pada masa itu sebagian besar masih ditutup es (Zaman Es Pleistocene) .
Abu ini kemudian turun dan menutupi lapisan es. Akibat adanya lapisan abu, es kemudian mencair sebagai akibat panas matahari yang diserap oleh lapisan abu tersebut.
Gletser di kutub Utara dan Eropah kemudian meleleh dan mengalir ke seluruh bagian bumi yang rendah, termasuk Indonesia. Banjir akibat tsunami dan lelehan es inilah yang menyebabkan air laut naik sekitar 130 meter diatas dataran rendah Indonesia. Dataran rendah di Indonesia tenggelam dibawah muka laut, dan yang tinggal adalah dataran tinggi dan puncak-puncak gunung berapi.

Tekanan air yang besar ini menimbulkan tarikan dan tekanan yang hebat pada lempeng-lempeng benua, yang selanjutnya menimbulkan letusan-letusan gunung berapi selanjutnya dan gempa bumi yang dahsyat. Akibatnya adalah berakhirnya Zaman Es Pleitocene secara dramatis.
Dalam bukunya Plato menyebutkan bahwa Atlantis adalah negara makmur yang bermandi matahari sepanjang waktu. Padahal zaman pada waktu itu adalah Zaman Es, dimana temperatur bumi secara menyeluruh adalah kira-kira 15 derajat Celcius lebih dingin dari sekarang.

Lokasi yang bermandi sinar matahari pada waktu itu hanyalah Indonesia yang memang terletak di katulistiwa.


Plato juga menyebutkan bahwa luas benua Atlantis yang hilang itu “….lebih besar dari Lybia (Afrika Utara) dan Asia Kecil digabung jadi satu…”. Luas ini persis sama dengan luas kawasan Indonesia ditambah dengan luas Laut China Selatan.

Menurut Profesor Santos, para ahli yang umumnya berasal dari Barat, berkeyakinan teguh bahwa peradaban manusia berasal dari dunia mereka. Tapi realitas menunjukkan bahwa Atlantis berada di bawah perairan Indonesia dan bukan di tempat lain.
Walau dikisahkan dalam bahasa mereka masing-masing, ternyata istilah-istilah yang digunakan banyak yang merujuk ke hal atau kejadian yang sama.
Santos menyimpulkan bahwa penduduk Atlantis terdiri dari beberapa suku/etnis, dimana 2 buah suku terbesar adalah Aryan dan Dravidas.

Semua suku bangsa ini sebelumya berasal dari Afrika 3 juta tahun yang lalu, yang kemudian menyebar ke seluruh Eurasia dan ke Timur sampai Auatralia lebih kurang 1 juta tahun yang lalu. Di Indonesia mereka menemukan kondisi alam yang ideal untuk berkembang, yang menumbuhkan pengetahuan tentang pertanian serta peradaban secara menyeluruh. Ini terjadi pada zaman Pleistocene.

Pada Zaman Es itu, Atlantis adalah surga tropis dengan padang-padang yang indah, gunung, batu-batu mulia, metal berbagai jenis, parfum, sungai, danau, saluran irigasi, pertanian yang sangat produktif, istana emas dengan dinding-dinding perak, gajah, dan bermacam hewan liar lainnya. Menurut Santos, hanya Indonesialah yang sekaya ini (!). Ketika bencana yang diceritakan diatas terjadi, dimana air laut naik setinggi kira-kira 130 meter, penduduk Atlantis yang selamat terpaksa keluar dan pindah ke India, Asia Tenggara, China, Polynesia, dan Amerika.

Suku Aryan yang bermigrasi ke India mula-mula pindah dan menetap di lembah Indus. . Karena glacier Himalaya juga mencair dan menimbulkan banjir di lembah Indus, mereka bermigrasi lebih lanjut ke Mesir, Mesopotamia, Palestin, Afrika Utara, dan Asia Utara.
Di tempat-tempat baru ini mereka kemudian berupaya mengembangkan kembali budaya Atlantis yang merupakan akar budaya mereka.

Catatan terbaik dari tenggelamnya benua Atlantis ini dicatat di India melalui tradisi-tradisi cuci di daerah seperti Lanka, Kumari Kandan, Tripura, dan lain-lain. Mereka adalah pewaris dari budaya yang tenggelam tersebut.

Suku Dravidas yang berkulit lebih gelap tetap tinggal di Indonesia. Migrasi besar-besaran ini dapat menjelaskan timbulnya secara tiba-tiba atau seketika teknologi maju seperti pertanian, pengolahan batu mulia, metalurgi, agama, dan diatas semuanya adalah bahasa dan abjad di seluruh dunia selama masa yang disebut Neolithic Revolution.
Bahasa-bahasa dapat ditelusur berasal dari Sansekerta dan Dravida. Karenanya bahasa-bahasa di dunia sangat maju dipandang dari gramatika dan semantik. Contohnya adalah abjad. Semua abjad menunjukkan adanya “sidik jari” dari India yang pada masa itu merupakan bagian yang integral dari Indonesia.

Dari Indonesialah lahir bibit-bibit peradaban yang kemudian berkembang menjadi budaya lembah Indus, Mesir, Mesopotamia, Hatti, Junani, Minoan, Crete, Roma, Inka, Maya, Aztek, dan lain-lain. Budaya-budaya ini mengenal mitos yang sangat mirip. Nama Atlantis diberbagai suku bangsa disebut sebagai Tala, Attala, Patala, Talatala, Thule, Tollan, Aztlan, Tluloc, dan lain-lain.

Itulah ringkasan teori Profesor Santos yang ingin membuktikan bahwa benua atlantis yang hilang itu sebenarnya berada di Indonesia. Bukti-bukti yang menguatkan Indonesia sebagai Atlantis, dibandingkan dengan lokasi alternative lainnya disimpulkan Profesor Santos dalam suatu matrix yang disebutnya sebagai ‘Checklist’.

Terlepas dari benar atau tidaknya teori ini, atau dapat dibuktikannya atau tidak kelak keberadaan Atlantis di bawah laut di Indonesia, teori Profesor Santos ini sampai saat ini ternyata mampu menarik perhatian orang-orang luar ke Indonesia. Teori ini juga disusun dengan argumentasi atau hujjah yang cukup jelas.

Kalau ada yang beranggapan bahwa kualitas bangsa Indonesia sekarang sama sekali “tidak meyakinkan” untuk dapat dikatakan sebagai nenek moyang dari bangsa-bangsa maju yang diturunkannya itu, maka ini adalah suatu proses maju atau mundurnya peradaban yang memakan waktu lebih dari sepuluh ribu tahun. Contoh kecilnya, ya perbandingan yang sangat populer tentang orang Malaysia dan Indonesia; dimana 30 tahunan yang lalu mereka masih belajar dari kita, dan sekarang mereka relatif berada di depan kita.

Allah SWT juga berfirman bahwa nasib manusia ini memang dipergilirkan. Yang mulia suatu saat akan menjadi hina, dan sebaliknya. Profesor Santos akan terus melakukan penelitian lapangan lebih lanjut guna membuktikan teorinya. Kemajuan teknologi masa kini seperti satelit yang mampu memetakan dasar lautan, kapal selam mini untuk penelitian (sebagaimana yang digunakan untuk menemukan kapal ‘Titanic’), dan beragam peralatan canggih lainnya diharapkannya akan mampu membantu mencari bukti-bukti pendukung yang kini diduga masih tersembunyi di dasar laut di Indonesia.

Apa yang dapat dilakukan oleh pemerintah dan bangsa Indonesia ? Bagaimana pula pakar Indonesia dari berbagai disiplin keilmuan menanggapi teori yang sebenarnya “mengangkat” Indonesia ke posisi sangat terhormat : sebagai asal usul peradaban bangsa-bangsa seluruh dunia ini ?

Coba kita renungkan penyebab Atlantis dulu dihancurkan : penduduk cerdas terhormat yang berubah menjadi ambisius serta berbagai kelakuan buruk lainnya (mungkin ‘korupsi’ salah satunya). Nah, salah-salah Indonesia sang “mantan Atlantis” ini bakal kena hukuman lagi nanti kalau tidak mau berubah seperti yang ditampakkan bangsa ini secara terang-terangan sekarang ini.

Demikian kutipan dari Catatan Bang Ferdy Dailami Firdaus tentang Teori Santos secara ringkas. Bagi yang berminat untuk membaca lebih jelas, dapat langsung ke website Profesor Arysio Nunes Dos Santos – Atlantis The Lost Continent Finally Found.




Sabtu, 01 Juni 2013

Gampang Prawoto: puser bumi - Antologi Geguritan - masgampang prawo...

Gampang Prawoto: puser bumi - Antologi Geguritan - masgampang prawo...:   puser bumi Antologi Geguritan   Masgampang Prawoto   puser bumi   tintingan: Bonari Nabonenar gunggung kaca...

puser bumi - Antologi Geguritan - masgampang prawoto

 
puser bumi
Antologi Geguritan
 
Masgampang Prawoto
 


puser bumi
 
tintingan: Bonari Nabonenar
gunggung kaca: xvi + 108

penerbit: Azzagrafika
isbn: 978-602-777-715-6

 reginipun: Rp25.000
...
ongkos kirim: Rp15.000
menawi ngresakaken ngaturi sesambetan lumantar: 08155143443 - 081335262371

Gampang Prawoto: RAMALAN BUDHA TENTANG KEDATANGAN NABI MUHAMMAD

Gampang Prawoto: RAMALAN BUDHA TENTANG KEDATANGAN NABI MUHAMMAD: RAMALAN BUDHA TENTANG KEDATANGAN NABI MUHAMMAD 1. Buddha meramalkan kedatangan seorang “Maitreya”: A. Hampir semua kitab agama Buddha ...

RAMALAN BUDHA TENTANG KEDATANGAN NABI MUHAMMAD

RAMALAN BUDHA TENTANG KEDATANGAN NABI MUHAMMAD

1. Buddha meramalkan kedatangan seorang “Maitreya”:

A. Hampir semua kitab agama Buddha mengandungi ramalan ini. Di dalam Chakkavatti Sinhnad Suttanta D. 111, 76:

“Akan lahir ke dunia ini seorang Buddha yang dikenali dengan nama Maitreya (baik dan murah hati). Maitreya ini ialah seorang yang suci, seorang yang tertinggi dalam kuasa, yang dikurniakan dengan kebijaksanaan, yang bertuah dan yang mengenali alam ini dan apa yang Maitreya ini dapat daripada alam ghaib beliau akan sebarkan risalah ini keseluruh alam. Maitreya ini akan dakwahkan agama beliau yang agung ini daripada awal hingga keakhir. Buddha berkata bahawa Maitreya ini akan memperkanalkan satu cara hidup yang sempurna dan suci sebagaimana aku (Buddha) memperkenalkan agama aku. Pengikut Maitreya ini lebih ramai daripada pengikut aku (Buddha)”.

B. Di dalam buku ini (Sacred Books of the East jilid 35 muka surat 225

“Aku bukanlah satu-satunya Buddha sahaja. Selepas aku akan lahir seorang Buddha lagi yang dikenali dengan nama Maitreya. Dia akan memiliki banyak sifat-sifat yang mulia dan utama. Kalau anak murid aku beratus-ratus anak murid, Maitreya tersebut beribu-ribu.”

C. Satu Iagi ramalan tentang Maitreya (Kitab Agama Buddha oleh Carus muka surat 217 dan 218-dari negara Ceylon (Sri Lanka). “Ananda (anak murid Buddha) bertanya kepada Gautama Buddha, `Siapakah akan mengajar kita semua selepas kamu meninggalkan kami?‘

Gautama Buddha menjawab:

“Saya bukanlah Buddha yang pertama atau yang akhir yang didatangkan ke dunia ini. Selepas aku seorang Buddha lagi akan dihantar ke dunia ini. Dialah seorang yang kudus atau suci, yang mempunyai kesedaran yang tinggi, yang dikurniakan dengan kebijaksanaan, mempunyai akhlak yang baik, yang mengenali alam ini, pemimpin manusia yang bijaksana, yang dikasihi oleh malaikat dan makhluk lain. Dia akan mengajar kepada kamu semua satu agama atau kebenaran yang kekal abadi serta yang terpuji. Agama yang diajar oleh Buddha ini akan menjadi satu cara hidup yang sempurna dan suci. Kalau anak murid aku beratus-ratus tetapi anak murid Buddha ini ialah beribu-ribu.”

Ananda bertanya lagi, ‘Bagaimana kami hendak mengenali Buddha ini ?’

Jawab Gautama Buddha: “Dia akan dikenali dengan gelaran Maitreya.”

>Perkataan `Maitreya’ di dalam bahasa Sanskrit atau “Metteyya” di dalam bahasa Pali bererti dia yang memiliki sifat kasih sayang, belas kasihan, baik atau murah hati. Ia juga membawa makna seseorang yang pemurah dan mesra. Satu perkataan Arab yang membawa erti segala sifat yang tersebut ialah ‘Rahmat’. Di dalam Al-Quran (Surah Al Anbiyaa, Surah 21 ayat 107)

“Dan tiadalah Kami (Allah) mengutus kamu (Muhammad),melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.”

Nabi Muhammad (Salawatu Alai Wasalam) dipanggil dengan gelaran “dia yang bersifat kasih sayang atau rahmat atau ‘Maitreya’.

>Perkataan Belas Kasihan dan dia yang Bersifat Belas Kasihan disebut di dalam Al-Quran tidak kurang daripada 409 kali.

>Tiap-tiap Surah di dalam AI Quran bermula dengan perkataan yang amat indah sekali iaitu “Bismillah Hir-Rahman Nir-Rahim” yang bererti “Dengan Nama Allah Yang Maha Pemurah Lagi Maha Penyayang’.
Hanya Surah At Taubah (Surah 9) tidak bermula dengan perkataan Bismillah

>Perkataan Muhammad ada juga di eja “Mahamet” atau “Mahomet” atau ejaan yang lain dalam berbagai bahasa. Perkataan “Maho” di dalam bahasa Pali dan “Maha” di dalam bahasa Sanskrit bererti sangat baik atau besar atau sangat mulia dan masyhur dan perkataan “Metta” bererti belas kasihan. Maka perkataan “Mahamet” atau ”Mahomet” bererti Belas Kasihan Yang Amat Besar.

2. Ajaran agama Buddha untuk semua lapisan masyarakat:

Mengikut buku Sacred Books of the East, jilid 11, muka surat 36 Maha-Parinibbana Sutta Bab 2 Ayat 32:

Buddha pernah menyebut “Saya sudah menyampaikan keseluruhan agama saya yang benar kepada semua lapisan masyarakat. Wahai Ananda, (anak murid beliau) seorang Tathagata tidak menyimpan sesuatu kebenaran tetapi dia akan sebarkan atau mengajar keseluruhan agama itu.

Nabi Muhammad (Salawatu Alai Wasalam) diperintah oleh Allah Tuhan yang Maha Berkuasa untuk menyampaikan keseluruhan agama Islam kepada semua lapisan masyarakat tanpa menyimpan atau menyembunyikan sesuatu kebenaran. Hatta daripada zaman Nabi (Salawatu Alai Wasalam) hingga ke hari ini dan seterusnya Al-Quran dibaca dan di ajar secara terbuka. Nabi Muhammad (Salawatu Alai Wasalam) dengan tegas melarang sesuatu ajaran agama itu disembunyikan.

3. Anak Murid Dan Khadam Yang Setia Kepada Buddha:

Mengikut buku Sacred Books of the East, jilid 11 muka surat 97 Maha-Parinibbana Sutta Bab 5 Ayat 36:

“Di dalam satu syarahan Gautama Buddha memberi tahu kepada pengikut beliau, bahawasanya semua Buddha dahulu memiliki anak murid dan khadam yang amat setia kepada mereka. Anak murid dan khadam yang amat setia kepadaku sekarang ialah Ananda. Seterusnya Buddha yang akan datang pun akan ada anak murid dan khadam yang amat setia kepada mereka”.

Nabi Muhammad (Salawatu Alai Wasalam) pun memiliki seorang anak murid dan khadam yang amat setia. Beliau ialah Anas bin Malik (R.A) yang dihadiahkan oleh keluarga beliau kepada Nabi Muhammad (Salawatu Alai Wasalam) semasa Anas (R.A) berumur 8 tahun. Nabi Muhammad (Salawatu Alai Wasalam) amat mengasihi Anas dan mengangap Anas sebagai anak Baginda sendiri. Anas (R.A) sentiasa mendampingi Nabi (Salawatu Alai Wasalam) mahupun masa senang atau susah, masa perang, atau masa damai sampai Nabi Muhammad (Salawatu Alai Wasalam) wafat.

>Di dalam peperangan Uhud nyawa Nabi dalam keadaan bahaya dan Nabi hampir dibunuh.Walaupun begitu Anas tetap dengan Nabi.Umurnya di masa itu hanya 11 tahun sahaja.

>Dalam peperangan Hunain Nabi Muhammad (Salawatu Alai Wasalam) dikepong oleh musuh yang terdiri daripada pemanah dan nyawa Baginda (Salawatu Alai Wasalam) terancam tetapi Anas (R.A) walaupun berumur 16 tahun tetap bersama Nabi (Salawatu Alai Wasalam).

Peristiwa yang tersebut di atas membuktikan bahawa Anas (R.A) ialah seorang anak murid dan khadam yang benar-benar setia kepada Nabi Muhammad (Salawatu Alai Wasalam) sama seperti Ananda kepada Gautama Buddha. Di dalam satu peristiwa Buddha di serang oleh seekor gajah yang gila. Walaupun demikian Ananda tetap bersama Buddha.

4. Enam Kriteria Untuk Mengenali Buddha:

Mengikut Kitab Agama Buddha yang di tulis oleh Carus, muka surat 214:

“Buddha pernah berkata: “Terdapat dua peristiwa di mana rupa Tathagata (Buddha) akan jadi amat cerah. Peristiwa yang pertama ialah di waktu malam bila mana beliau sudah sampai ke tahap yang paling tinggi dari segi rohani (Nirvana). Peristiwa yang kedua ialah pada malam Buddha meninggal dunia yang fana ini (dia mati)”.

Mengikut Gautama Buddha ada enam kriteria untuk mengenali seorang Buddha:

>Seorang Buddha akan mencapai tahap yang paling tinggi dari segi rohani (Nirvana) di waktu malam.

>Di waktu dia mencapai Nirvana rupanya akan menjadi amat cerah.

>Seorang Buddha akan meninggal dunia atau mati dengan sebab yang biasa (natural death).

>Seorang Buddha akan meninggal dunia di waktu.malam.

>Sebelum kematian rupanya akan menjadi amat cerah.

>Selepas kewafatan,seorang Buddha tidak akan wujud atau ada di alam dunia ini lagi.

>> Nabi Muhammad (Salawatu Alai Wasalam) mencapai darjat yang paling tinggi di waktu malam bila mana Baginda (Salawatu Alai Wasalam) di lantik menjadi seorang Rasul.Daripada Al-Quran (Surah Dukhan – Surah 44 Ayat 2-3):“Demi Kitab (Al-Quran) yang menjelaskan, sesungguhnya Kami (Allah) menurunkannya pada suatu malam yang diberkati dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan”. Mengikut satu lagi ayat daripada Al-Quran (Surah Al Qadr (Kemuliaan) Surah 97 Ayat 1).“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan”

>>Semasa Nabi Muhammad (Salawatu Alai Wasalam) di lantik menjadi seorang Rasul baginda merasa dirinya dan kefahamanya dipenuhi dengan cahaya rohani.

>>Nabi Muhammad (Salawatu Alai Wasalam) wafat atau meninggal dunia dengan sebab yang biasa (natural death).

>>Mengikut Siti Aisyah (R.A) Nabi Muhammad (Salawatu Alai Wasalam) wafat atau meninggal dunia di waktu malam. Malam kewafatan Nabi Muhammad (Salawatu Alai Wasalam) tidak ada minyak lampu di rumahnya. Hatta Siti Aisyah (R.A) terpaksa meminjam sedikit minyak untuk menyalakan lampu.

>>Mengikut Anas (R.A) (Anak murid dan khadam setia kepada Nabi) malam kewafatan Nabi Muhammad (Salawatu Alai Wasalam) rupa Nabi (Salawatu Alai Wasalam) amat cerah sekali.

>>Selepas pengkebumian Nabi Muhammad (Salawatu Alai Wasalam) (jasadnya) tidak dilihat lagi di alam dunia ini.

5. Semua Buddha adalah Pendakwah atau memberi Peringatan:

Mengikut Dhammapada (Sacred Books of East, jilid 10 muka surat 67) “Semua Jathagatas (Buddha) adalah Pendakwah atau memberi peringatan”.Dalam Al Quran Allah (SubhanAllah Wa Taala) menyebut tentang Nabi Muhammad (Salawatu Alai Wasalam).“Maka berilah peringatan, kerana sesungguhnya kamu hanyalah orang yang memberi peringatan. Kamu bukanlah orang yang berkuasa atas mereka” (Al-Quran, Surah Al-Ghaasyiyah, (Surah 88 Ayat 21-22).6. Ramalan Gautama Buddha Untuk Mengenali Seorang Maitreya:

Mengikut Dhammapada, Mattaya Sutta, 151: Maitreya yang di tunggu akan memiliki sifat-sifat yang terpuji seperti yang tersebut dibawah:>Perasaan belas kasihan untuk semua makhluk.> Seorang utusan keamanan dan seorang pendamai.

>Yang paling berjaya di alam ini. Maitreya sebagai pendakwah moral adalah:

>>Seorang yang sentiasa bercakap benar
>>Yang berbudi bahasa.
>>Yang bersifat lemah lembut dan dari keturunan bangsawan.
>>Tidak sombong atau angkuh.
>>Sebagai raja atau pemimpin kepada makhluk.
>>Sebagai contoh ikutan (dalam amalan dan perkataan atau percakapan) untuk semua manusia.