Tampilkan postingan dengan label Gampang Prawoto. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Gampang Prawoto. Tampilkan semua postingan

Minggu, 18 Mei 2014

Penyair Antologi Puisi "Lentera Sastra 2"

gampang-prawoto.blogspot.com









01. Abdullah Tahir = Tutong - Brunei Darussalam
02. Abdullah Abdul Rahman = Ipoh - Malaysia
03. Abdul Malik = Medan - Indonesia
04. Achmad Sultoni = Cilacap – Jateng - Indonesia
05. Adri Sandra = Paya Kumbuh - Padang - Indonesia
06. Ady Harboy = Medan - Sumut - Indonesia
07. Ahmad Ahnaf - Kuala Lumpur - Malaysia
08. Ahmad Sirajudin Mohd Tahir = Perak – Malaysia
09. Aini Sekar Arum = Formosa – Taiwan
10. Aldi Istanzia Wiguna = Ciparay - Bandung – Indonesia
11. Alhusni Husni = Kajhu - Aceh - Indonesia
12. Ampuan Awang = Kinabalu - Malaysia
13. Arafat AHC = Demak - Jateng - Indonesia
14. Ari Witanto = DI Yogyakarta – Indonesia
15. Arsyad Indradi = Banjarbaru - Kalsel - Indonesia
16. Asrul Irfanto = Bojonegoro – Jateng - Indonesia
17. Aulia Nur Inayah = Tegal - Jateng - Indonesia
18. Ayat Khalili = Madura – Jatim - Indonesia
19. Ayu Cipta = Tangerang-Banten - Indonesia
20. Azmi Nordin = Kelantan – Malaysia
21. Badruddin SA = Madura -Jatim - Indonesia
22. Bambang Eka Prasetya = Magelang - Jateng – Indonesia
23. Bagus Burhan = Kudus - Jateng -Indonesia
24. Che Fauziah binti Idrus = Malaysia
25. Chipz Mirza Sastroatmodjo = Kudus - Jateng - Indonesia
26. Daladi Ahmad = Magelang -Jateng - Indonesia
27. Darman D Hoeri = Malang - Jatim - Indonesia
28. Dedet Setiadi = Magelang - Jateng - Indonesia
29. De Kemalawati = Aceh - Indonesia
30. Didi Pengeja Adabi = Hang Tuah - Malaysia
31. Dimas Arika Mihardja = Jambi - Indonesia
32. Dimas Indiana Senja = Brebes - Jateng - Indonesia
33. DR. TRI Budhi Sastrio = Sidoarjo - Jatim - Indonesia
34. Edi S Febri = Gringsing - Jateng - Indonesia
35. Ega Setyatama = Cilegon - Banten - Indonesia
36. Ekohm Abiyasa = Karang Anyar - Jateng - Indonesia
37. Eni Meiniar Gito = Rejang Lebong - Bengkulu - Indonesia
38. En Kurliadi NF = Kranji - Bekasi Barat-Indonesia
39. Fajar Timur = Tangerang - Banten - Indonesia
40. Farida Sundari = Sidorejo Hilir - Medan – Indonesia
41. Faridah Taib = Singapura
42. Gabriel Kim Juan = Labuan - Malaysia
43. Gampang Prawoto = Bojonegoro - Jatim - Indonesia
44. Gia Setiawati Nesa = Kotamobagu - Gorontalo – Indonesia
45. Gie Ferdiyan = Cilegon - Banten - Indonesia
46. Helfi Hendri Hanif = Jakarta - Indonesia
47. Helin Avinanto / Helin Supentul = Ngawi - Jatim - Indonesia
48. Hesti Sartika = Medan - Sumut- Indonesia
49. Irham Kusumah = Bandung - Jabar - Indonesia
50. Irna Novia Damayanti = Purbalingga - Jateng –. Indonesia
51. Isroni Muhammad Zulfa = Banyumas – Jateng - Indonesia
52. Jay Wijayanti = Taipei - Taiwan
53. Julia Asviana = Pontianak - Kalbar - Indonesia
54. Kamaria Bte Buang = Singapura
55. Karmila Ratna Dewi = Malang -Jatim - Indonesia
56. Khaziah Bte Yem = Singapura
57. Khoer Jurzani = Sukabumi - Jabar - Indonesia
58. Kurnia Hidayati = Batang - Jateng - Indonesia
59. Lalu Muhammad Syamsul Arifin = Lombok - NTB – Indonesia
60. Lintang Panjer Sore = Hongkong
61. Mahlis Tompang = Malaka – Malaysia
62. Mahroso Doloh = Patani - Thailand
63. Marina Novianti = Bogor - Jabar - Indonesia
64. Mohd Ayadi = Kelantan - Malaysia
65. Muh Ali Sarbini = Gresik - Jatim - Indonesia
66. Muhammad Asqalani Eneste = Riau - Indonesia
67. Muhammad Gusti Kurniawan / Zulkifli = Jambi - Indonesia
68. Muhammad Lefand = Jember - Jatim - Indonesia
69. Muhammad Rinaldy = Palembang – Indonesia
70. Nastain Achmad Attabani = Tuban - Jatim - Indonesia
71. Niam At-Majha = Kudus - Jateng - Indonesia
72. Nordita Bte Taib = Singapura
73. Norjanah MA = Pinang - Malaysia
74. Nova Linda = Pekan Baru - Indonesia
75. Nurhadi = Kendal - Jateng - Indonesia
76. Okto Muharman = Batu Hampar - Sumbar - Indonesia
77. Oscar Amran = Bogor - Jabar - Indonesia
78. Puspita Ann = Solo - Jateng - Indonesia
79. Retno Handoko = Sumut - Indonesia
80. Riyanto = Purwokerto - Jateng - Indonesia
81. Rohani Din = Toa Payuh - Singapura
82. Roslan Syarif = Selangor - Malaysia
83. Rosnani Ahmad = Kedah - Malaysia
84. Ruhyati = Indramayu - Jabar - Indonesia
85. Sani La Bise = Sabah - Malaysia
86. Seruni Tri Padmini = Solo - Jateng - Indonesia
87. Sharimi Che Rus = Kedah - Malaysia
88. Sofyan rh Zaid = Bekasi – Jabar - Indonesia
89. Sri Wintala Achmad = Cilacap - Jateng - Indonesia
90. Sus Setyowati Hardjono = Sragen - Jateng - Indonesia
91. Syaki Zanky = DI. Yogyakarta – Indonesia
92. Syafrein Effendi Usman = Malaka - Malaysia
93. Trisnatun Mpd = Aji Barang - Jateng - Indonesia
94. Ummi Marsheyta = Malaysia
95. Vanera El Arj = Wonosobo - Jateng - Indonesia
96. Wanto Tirta = Ajibarang - Jateng - Indonesia
97. Winarno Jumadi = Bandung – Jabar-Indonesia
98. WYAZ Ibnu Sinentang = Ketapang - Kalbar - Indonesia
99. Yasintus T Runesi = Cilandak - Jakarta – Indonesia
100. Yudi Damanhuri = Tangerang - Banten - Indonesia
101. Yupnical Saketi = Jambi – Indonesia
102. Zen AR = Sumenep - Jatim – Indonesia

Rabu, 04 Desember 2013

Manusia Pra Aksara

gampangprawoto.blogspot.com

Pengertian zaman praaksara


Sebenarnya ada istilah lain untuk menamakan zaman Praaksara yaitu zaman Nirleka, Nir artinya tidak ada dan leka artinya tulisan, jadi zaman Nirleka zaman tidak adanya tulisan. Batas antara zaman Praaksara dengan zaman sejarah adalah mulai adanya tulisan. Hal ini menimbulkan suatu pengertian bahwa Praaksara adalah zaman sebelum ditemukannya tulisan, sedangkan sejarah adalah zaman setelah adanya tulisan. Berakhirnya zaman Praaksara atau dimulainya zaman sejarah untuk setiap bangsa di dunia tidak sama tergantung dari peradaban bangsa tersebut. Salah satu contoh yaitu bangsa Mesir + tahun 4000 SM masyarakatnya sudah mengenal tulisan, sehingga + tahun 4000 bangsa Mesir sudah memasuki zaman sejarah

Sumber informasi zaman praaksara

Sumber informasi yang dapat digunakan untuk mengetahui kehidupan zaman praaksara:
1. Fosil
2. Artefak
Fosil adalah sisa-sisa makhluk hidup yang telah membatu karena adanya proses kimiawi. Fosil merupakan peninggalan masa lampau yang sudah tertanam ratusan peninggalan masa lampau yang sudah tertanam ratusan bahkan ribuan tahun di dalam tanah.
Contoh fosil antara lain fosil manusia, fosil binatang, fosil pepohonan (tumbuhan).
Gambar fosil manusia
Selain fosil yang menjadi sumber Praaksara juga terdapat artefak yaitu peninggalan masa lampau berupa alat kehidupan/hasil budaya yang terbuat dari batu, tulang, kayu dan logam
Gambar artefak dari batu

Pembabakan zaman praaksara

1.  Pembabakan Zaman Praaksara berdasarkan Geologi
Geologi adalah ilmu yang mempelajari bumi secara keseluruhan. Berdasarkan geologi, terjadinya bumi sampai sekarang dibagi ke dalam empat zaman. Zaman-zaman tersebut merupakan periodisasi atau pembabakan Praaksara yang terdiri dari:
a.   ARKAEKUM/zaman tertua
Zaman ini berlangsung kira-kira 2500 juta tahun, pada saat itu kulit bumi masih panas, sehingga tidak ada kehidupan. Dari penjelasan ini tentu Anda ingin bertanya kapan muncul kehidupan? Untuk itu simak uraian berikutnya.
b.  PALEOZOIKUM/zaman primer atau zaman hidup tua
Zaman ini berlangsung 340 juta tahun. Makhluk hidup yang muncul pada zaman ini seperti mikro organisme, ikan, ampibi, reptil dan binatang yang tidak bertulang punggung. Untuk lebih mengenal bintang-binatang tersebut amatilah gambar berikut ini.
c.   MESOZOIKUM/zaman sekunder atau zaman hidup pertengahan
Zaman ini berlangsung kira-kira 140 juta tahun. Pada zaman pertengahan ijenis reptil mencapai tingkat yang terbesar sehingga pada zaman ini sering disebut juga dengan zaman reptil. Amati gambar berikut:
Setelah berakhirnya zaman sekunder ini, maka muncul kehidupan yang lain yaitu jenis burung dan binatang menyusui yang masih rendah sekali tingkatannya. Sedangkan jenis reptilnya mengalami kepunahan. Selanjutnya berlangsunglah zaman hidup baru
d.  NEOZOIKUM/zaman hidup baru
Zaman ini dibedakan menjadi 2 zaman, yaitu:
1)  Tersier/zaman ketiga
Zaman ini berlangsung sekitar 60 juta tahun. Yang terpenting dari zaman ini ditandai dengan berkembangnya jenis binatang menyusui seperti jenis primat, contohnya kera.
2)  Kuartier/zaman keempat
Zaman ini ditandai dengan adanya kehidupan manusia sehingga merupakan zaman terpenting. Dan zaman ini dibagi lagi menjadi dua zaman yaitu yang disebut dengan zaman Pleistocen dan Holocen

Manusia purba di Indonesia

Manusia yang hidup pada zaman Praaksara sekarang sudah berubah menjadi fosil. Fosil manusia yang ditemukan di Indonesia dalam perkembangan terdiri dari beberapa jenis. Hal ini diketahui dari kedatangan para ahli dari Eropa pada abad ke-19, di mana mereka tertarik untuk mengadakan penelitian tentang fosil manusia di Indonesia. Penyelidikan fosil manusia selain dilakukan oleh orang-orang eropa, juga dilakukan oleh para ahli dari Indonesia, yaitu seperti Prof. Dr. Sartono, Prof. Dr. teuku Jacob, Dr. Otto Sudarmadji dan Prof. Dr. Soejono.
Jenis-jenis Manusia purba di Indonesia:
a.   Meganthropus
Seperti yang telah diuraikan pada materi sebelumnya, Von Koenigswald menemukan tengkorak di Desa Sangiran tahun 1941. Tengkorak yang ditemukan berupa tulang rahang bawah, dan gigi geliginya yang tampak mempunyai batang yang tegap dan geraham yang besar-besar. Dari penemuan tersebut, maka oleh Von Koenigswald diberi nama Meganthropus Palaeojavanicus yang artinya manusia raksasa tertua dari Pulau Jawa. Fosil tersebut diperkirakan hidupnya antara 20 juta – 15 juta tahun yang lalu, dan berasal dari lapisan Jetis.
b.  Pithecanthropus/Homo Erectus
Dengan kedatangan Eugene Dubouis ke Pulau jawa tahun 1890 di Trinil, Ngawi ditemukan tulang rahang, kemudian tahun 1891 bagian tengkorak dan tahun 1892 ditemukan tulang paha kiri setelah disusun hasil penemuan fosil-fosil tersebut oleh Eugene Dubouis diberi nama Pithecanthropus Eractus artinya manusia kera yang berjalan tegak. Dan sekarang fosil tersebut dinamakan sebagai Homo Erectus dari Jawa. Homo Erectus hidupnya diperkirakan antara 1,5 juta – 500.000 tahun yang lalu dan berasal dari Pleistocen tengah atau lapisan Trinil
c.   Homo Sapiens
Homo Sapiens adalah jenis manusia purba yang memiliki bentuk tubuh yang sama dengan manusia sekarang. Mereka telah memiliki sifat seperti manusia sekarang. Kehidupan mereka sangat sederhana, dan hidupnya mengembara.
Jenis fosil Homo Sapiens yang ditemukan di Indonesia terdiri dari:
1.   Fosil manusia yang ditemukan di daerah Ngandong lembah Sungai Bengawan Solo tahun 1931 – 1934. Fosil ini setelah diteliti oleh Von Koenigswald dan Weidenreich diberi nama Homo Sapiend Soloensis (Homo Soloensis).
2.   Fosil manusia yang ditemukan di Wajak (Tulung Agung) tahun 1889 oleh Van Reitschotten diteliti oleh Eugene Dubouis kemudian diberi nama menjadi Homo Sapiens Wajakensis

Perkembangan kehidupan zaman praaksara

Berikut ini Anda akan mengikuti paparan perkembangan manusia Indonesia yang hidup pada zaman Praaksara. Kehidupan masyarakat (manusia) pada zaman Praaksara terbagi menjadi 3 periode, yaitu:
a.   Masa berburu dan mengumpulkan makanan
Pada masa ini secara fisik manusia masih terbatas usahanya dalam menghadapi kondisi alam. Tingkat berpikir manusia yang masih rendah menyebabkan hidupnya berpindah-pindah tempat dan menggantungkan hidupnya kepada alam dengan cara berburu dan mengumpulkan makanan
b.  Masa bercocok  tanam
Pada masa ini kemampuan berpikir manusia mulai berkembang. Sehingga timbul upaya menyiapkan persediaan bahan makanan yang cukup dalam suatu masa tertentu. Dalam upaya tersebut maka manusia bercocok tanam dan tidak lagi tergantung kepada alam.
c.   Masa perundagian
Pada masa ini masyarakat sudah mengenal teknik-teknik pengolahan logam. Pengolahan logam memerlukan suatu tempat serta keahlian khusus. Tempat untuk mengolah logam dikenal dengan nama perundagian dan orang yang ahli mengerjakannya dikenal dengan sebutan Undagi

Peninggalan budaya zaman praaksara

1)   Batu Tua/Palaeolithikum
Merupakan suatu masa di mana hasil buatan alat-alat dari batunya masih kasar dan belum diasah/diupam, sehingga bentuknya masih sederhana.
Contohnya: kapak genggam
2)  Batu Tengah Madya/Mesolithikum
Merupakan masa peralihan di mana cara pembuatan alat-alat kehidupannya lebih baik dan lebih halus dari zaman batu tua.
Contohnya: Pebble/Kapak Sumatera
3)  Batu Muda/Neolithikum
Merupakan suatu masa di mana alat-alat kehidupan manusia dibuat dari batu yang sudah dihaluskan, serta bentuknya lebih sempurna dari zaman sebelumnya.
Contohnya: kapak persegi dan kapak lonjong

Kedatangan nenek moyang bangsa Indonesia

Menurut Von Heine Geldern, nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari Yunnan, China bagian Selatan.
Kedatangan nenek moyang dari wilayah Yunnan ke wilayah nusantara terbagi dalam dua gelombang yakni:
1. Proto Melayu: tiba di wilayah nusantara kira-kira tahun 2000 SM, mereka membawa kebudayaan Neolithikum. Arah persebaran proto melayu terbagi dalam 2 cabang yakni: Bangsa yang membawa peralatan kapak lonjong (ras papua melanesoid) , datang dari Yunnan melalui Filipina, kemudian menyebar ke Sulawesi Utara, Maluku, bahkan sampai ke Papua. Cabang yang kedua adalah Ras Austronesia, membawa kebudayaan kapak persegi, menyebar melalui Yunnan, Malaya, Sumatra, Jawa, Nusa Tenggara.
Salah satu perkakas manusia purba
Hasil budaya proto melayu
2. Deutro Melayu: sampai di wilayah Nusantara kira-kira tahun 500 SM, membawa kebudayaan Dongson, wilayah Vietnam bagian utara, benda yang dibawa antara lain: nekara, candrasa, bejana, arca, manik-manik. Alur penyebaran Melayu Muda ini, berawal dari daratan Asia, Thailand, Malaysia Barat, kemudian menyebar ke wilayah Nusantara.

Contoh hasil kebudayaan Dongson (nekara dan moko)


Uang Logam Indonesia Yang Harganya Jutaan


gampangprawoto.blogspot.com

Uang Logam Indonesia 


Selain uang logam yang dipergunakan sebagai alat pembayaran, pemerintah Indonesia juga mengeluarkan beberapa jenis uang logam peringatan. Uang-uang logam peringatan ini terbuat dari emas dan perak serta dicetak dalam jumlah sangat terbatas sehingga mempunyai nilai jual yang sangat tinggi.


Seri peringatan 25 tahun kemerdekaan Indonesia (1970)


1. Pecahan 200 rupiah
Terbuat dari perak (silver) dengan kadar 99,99% seberat 8 gram. Bergambar burung cendrawasih dan dicetak sebanyak 5100 keping..




2. Pecahan 250 rupiah
Terbuat dari perak 99,99% dengan berat 10 gram dan bergambar patung Manjusri dari Candi Tumpang di Malang. Dicetak sebanyak 5000 keping.





3. Pecahan 500 rupiah
Bergambar penari wayang, dicetak sebanyak 4800 keping. Kadar perak 99,99% dengan berat 20 gram.




4. Pecahan 750 rupiah
Bergambar ukiran Bali, berat 30 gram dengan kadar perak 99,99%. Dicetak sebanyak 4950 keping.





5. Pecahan 1000 rupiah
Bergambar Jendral Sudirman dengan berat 40 gram dan terbuat dari 99,99% perak. Dicetak sebanyak 4250 keping.


Kelima pecahan di atas ada yang dikemas dalam bentuk folder berisi sertifikat keaslian.


Selain kelima pecahan yang tebuat dari perak, dikeluarkan pula 5 pecahan yang bentuknya sama tetapi dengan nominal dan bahan yang berbeda. Kelima pecahan berikutnya terbuat dari emas dengan kadar 90%.


6. Pecahan 2000 rupiah
Gambar dan ukuran sama persis dengan yang perak, terbuat dari emas dengan berat 4,93 gram dan dicetak sebanyak 2970 keping. Sangat langka dan bernilai tinggi. Harga emasnya saja sudah sekitar 1 juta rupiah belum termasuk nilai antiknya.





7. Pecahan 5000 rupiah
Berat sekitar 12,3 gram dan dicetak sebanyak 2150 keping. Harga emasnya saja sudah sekitar 2,5 juta rupiah. http://anehdidunia.blogspot.com



8. Pecahan 10000 rupiah
Dicetak sebanyak 1440 keping dengan berat sekitar 24,6 gram.





9. Pecahan 20000 rupiah
Mempunyai berat 49,37 gram dengan jumlah hanya 1285 keping.







10. Pecahan 25000 rupiah
Pecahan terbesar dari seri ini, terbuat dari emas dengan berat 61,7 gram. Dicetak hanya sebanyak 970 keping. Sangat langka dan bernilai tinggi.. Gambar diambil dari situs Bank Indonesia.





SERI WWF 1974


1. Pecahan 2000 rupiah


Bergambar macan Jawa dan terdiri dari 2 jenis:


a. Terbuat dari perak dengan kadar 50% seberat 25,65 gram dan dicetak sebanyak 43000 keping


b. Terbuat dari perak dengan kadar 92,5% (proof) dan berat 28,28 gram dan dicetak sebanyak 18000 keping







2. Pecahan 5000 rupiah
Bergambar orangutan, juga terdiri dari 2 jenis:
a. Terbuat dari perak dengan kadar 50% dan berat 32 gram. Dicetak sebanyak 43000 keping. 

b. Terbuat dari perak berkadar 9,25% (proof) dan berat 35 gram. Dicetak sebanyak 17000 keping. .







3. Pecahan 100.000 rupiah
Bergambar komodo yang sangat indah, berbahan emas 90% dengan berat 33,437 gram. Dicetak dalam jumlah sangat sedikit yaitu 5333 keping.  Karena bentuk dan gambarnya yang indah, coin ini menjadi incaran para kolektor mancanegara.


Salah satu seri diatas pernah dipakai wasit Jack Taylor di pertandingan Belanda vs Jerman Barat, cuma gw gak tau yang mana, ada yang mau nambahin?


SERI WWF 1987


Hanya terdiri dari 2 pecahan yaitu 10000 (silver) dan 200000 (gold)


1. Pecahan 10000 rupiah
Bergambar babi rusa, terbuat dari perak berkadar 92,5% dengan berat 19,44 gram. Dicetak sebanyak 25 ribu keping.





2. Pecahan 200000 rupiah
Bergambar badak Jawa dan terbuat dari emas 91,7% dengan berat 10 gram. Dicetak sebanyak 5000 keping.






SERI SAVE THE CHILDREN 1990


1. Pecahan 10000 rupiah
Bergambar pemain badminton, terbuat dari 92,5% perak dengan berat 19,44 gram. Dicetak sebanyak 20000 keping.





2. Pecahan 200000 rupiah
Bergambar penari Bali, terbuat dari 91,7% emas dengan berat 10 gram. Sangat langka dan bernilai tinggi karena hanya dicetak sebanyak 3000 keping.  http://anehdidunia.blogspot.com







SERI 45 TAHUN KEMERDEKAAN 1990


Seri ini terdiri dari 3 macam pecahan yang semuanya terbuat dari emas 95,83%, sangat langka dan bernilai tinggi karena dicetak masing2 hanya sebanyak 3000 keping. Gambar diambil dari situs Bank Indonesia.


1. Pecahan 125000 rupiah
Terbuat dari emas dengan berat 8 gram.





2. Pecahan 250000 rupiah
Bergambar peta Indonesia dengan berat 17 gram. .







3. Pecahan 750000 rupiah
Bergambar lambang Angkatan 45, terbuat dari emas seberat 45 gram.




SERI 50 TAHUN KEMERDEKAAN 1995
1. Pecahan 300000 rupiah
Bergambar Presiden Soeharto sedang berbicara dengan rakyat. Terbuat dari emas seberat 17 gram. Dicetak sebanyak 3000 keping.




2. Pecahan 850000 rupiah
Merupakan pecahan terbesar yang pernah dicetak, bergambar Presiden Soeharto, juga terbuat dari emas dengan berat 50 gram. Dicetak sebanyak 3000 keping .





SERI 50 TAHUN UNICEF 1999


1. Pecahan 10000 rupiah
Bergambar pramuka sedang menanam pohon, terbuat dari 92,5% perak seberat 28,28 gram. Dicetak sebanyak 25000 keping. Gambar diambil dari situs BI.




2. Pecahan 150000 rupiah
Bergambar penari kuda lumping, terbuat dari emas berkadar 99,99% dengan berat 6,22 gram. Harga emasnya saja saat ini sudah sekitar 1,5 juta rupiah. Gambar diambil dari situs BI.