Kamis, 29 Maret 2012

Panduan Menulis

http://sastra.bojonegoro.blogspot.com// 


  Deskripsi Esai, Panduan Menulis, Tips dan Trik, dan Langkah Membuat Esai

Apakah Esai itu?

Sebuah esai adalah sebuah komposisi prosa singkat yang mengekspresikan opini penulis tentang subyek tertentu. Sebuah esai dasar dibagi menjadi tiga bagian: pendahuluan yang berisi latar belakang informasi yang mengidentifikasi subyek bahasan dan pengantar tentang subyek; tubuh esai yang menyajikan seluruh informasi tentang subyek; dan terakhir adalah konklusi yang memberikan kesimpulan dengan menyebutkan kembali ide pokok, ringkasan dari tubuh esai, atau menambahkan beberapa observasi tentang subyek.

Apa yang membedakan esai dan bukan esai? Untuk menjawab pertanyaan ini dapat dilakukan dengan merujuk pendapat-pendapat atau rumusan-rumusan yang telah ada, tetapi pendapat-pendapat atau rumusan-rumusan yang telah ada sering kali masih tidak lengkap dan kadang bertolak belakang sehingga masih mengandung kekurangan juga. Misal mengenai ukuran esai, ada yang menyatakan bebas, sedang, dan dapat dibaca sekali duduk; mengenai isi esai, ada yang menyatakan berupa analisis, penafsiran dan uraian (sastra, budaya, filsafat, ilmu); dan demikian juga mengenai gaya dan metode esai ada yang menyatakan bebas dan ada yang menyatakan teratur.

Penjelasan mengenai esai dapat lebih "aman dan mudah dimengerti" jika ditempuh dengan cara meminjam pembagian model penalaran ala Edward de Bono. Menurut De Bono, penalaran dapat dibagi menjadi dua model. Pertama, model penalaran vertikal (memusatkan perhatian dan mengesampingkan sesuatu yang tidak relevan) dan kedua model penalaran lateral (membukakan perhatian dan menerima semua kemungkinan dan pengaruh).

Dari pembagian model penalaran ini, esai cenderung lebih mengamalkan penalaran lateral karena esai cenderung tidak analitis dan acak, melainkan dapat melompat-lompat dan provokatif. Sebab, esai menurut makna asal katanya adalah sebuah upaya atau percobaan yang tidak harus menjawab suatu persoalan secara final, tetapi lebih ingin merangsang. Menurut Francis Bacon, esai lebih sebagai butir garam pembangkit selera ketimbang sebuah makanan yang mengenyangkan.



Sejarah Esai

Esai mulai dikenal pada tahun 1500-an dimana seorang filsuf Perancis, Montaigne, menulis sebuah buku yang mencantumkan beberapa anekdot dan observasinya. Buku pertamanya ini diterbitkan pada tahun 1580 yang berjudul Essais yang berarti attempts atau usaha. Montaigne menulis beberapa cerita dalam buku ini dan menyatakan bahwa bukunya diterbitkan berdasarkan pendapat pribadinya. Esai ini, berdasarkan pengakuan Montaigne, bertujuan mengekspresikan pandangannya tentang kehidupan.

Lalu bagaimana pengertian esai menurut Montaigne? Montaigne menuliskan sikap dan pandangannya mengenai esai melalui deskripsi-deskripsinya yang tersirat, sahaja, rendah hati tetapi jernih dalam sebuah kata pengantar bukunya: "Pembaca, ini sebuah buku yang jujur. Anda diperingatkan semenjak awal bahwa dalam buku ini telah saya tetapkan suatu tujuan yang bersifat kekeluargaan dan pribadi. Tidak terpikir oleh saya bahwa buku ini harus bermanfaat untuk anda atau harus memuliakan diri saya. Maksud itu berada di luar kemampuan saya. Buku ini saya persembahkan kepada para kerabat dan handai taulan agar dapat mereka manfaatkan secara pribadi sehingga ketika saya tidak lagi berada di tengah-tengah mereka (suatu hal yang pasti segera mereka alami), dapatlah mereka temukan di dalamnya beberapa sifat dari kebiasaan dan rasa humor saya, dan mudah-mudahan, dengan cara itu, pengetahuan yang telah mereka peroleh tentang diri saya tetap awet dan selalu hidup" (dari "To The Reader").

Kemudian, pada tahun 1600-an, Sir Francis Bacon menjadi Esais Inggris pertama. Bukunya berjudul Essay. Bentuk, panjang, kejelasan, dan ritme kalimat dari esai ini menjadi standar bagi esais-esais sesudahnya. Ada beberapa esai yang formal, dan ada beberapa esai lain yang bersifat informal. Bentuk esai informal lebih mudah ditulis karena lebih bersifat personal, jenaka, dengan bentuk yang bergaya, struktur yang tidak terlalu formal, dan bertutur. Bentuk esai formal lebih sering dipergunakan oleh para pelajar, mahasiswa dan peneliti untuk mengerjakan tugas-tugasnya. Formal esai dibedakan dari tujuannya yang lebih serius, berbobot, logis dan lebih panjang.

Di Indonesia bentuk esai dipopulerkan oleh HB Jassin melalui tinjauan-tinjauannya mengenai karya-karya sastra Indonesia yang kemudian dibukukan (sebanyak empat jilid) dengan judul Kesusastraan Indonesia Modern dalam Kritik dan Esei (1985), tapi Jassin tidak bisa menerangjelaskan rumusan esai.


Tipe Esai

Esai Deskriptif
Esai deskriptif biasanya bertujuan menciptakan kesan tentang seseorang, tempat, atau benda. Bentuk esai ini mencakup rincian nyata untuk membawa pembaca pada visualisasi dari sebuah subyek. Rincian pendukung disajikan dalam urutan tertentu (kiri ke kanan, atas ke bawah, dekat ke jauh, arah jarum jam, dll). Pola pergerakan ini mencerminkan urutan rincian yang dirasakan melalui penginderaan.

Esai ekspositori
Esai ini menjelaskan subyek ke pembaca. Biasanya dilengkapi dengan penjelasan tentang proses, membandingkan dua hal, identifikasi hubungan sebab-akibat, menjelaskan dengan contoh, membagi dan mengklasifikasikan, atau mendefinisikan. Urutan penjelasannya sangat bervariasi, tergantung dari tipe esai ekspositori yang dibuat. Esai proses akan menyajikan urutan yang bersifat kronologis (berdasarkan waktu); esai yang membandingkan akan menjelaskan dengan contoh-contoh; esai perbandingan atau klasifikasi akan menggunakan urutan kepentingan (terpenting sampai yang tak penting, atau sebaliknya); esai sebab-akibat mungkin mengidentifikasi suatu sebab dan meramalkan akibat, atau sebaliknya, mulai dengan akibat dan mencari sebabnya.

Esai naratif
Menggambarkan suatu ide dengan cara bertutur. Kejadian yang diceritakan biasanya disajikan sesuai urutan waktu. Esai persuasif bersuaha mengubah perilaku pembaca atau memotivasi pembaca untuk ikut serta dalam suatu aksi/tindakan. Esai ini dapat menyatakan suatu emosi atau tampak emosional. Rincian pendukung biasanya disajikan berdasarkan urutan kepentingannya.

Esai dokumentatif
Memberikan informasi berdasarkan suatu penelitian di bawah suatu institusi atau otoritas tertentu. Esai ini mengikuti panduan dari MLA, APA, atau panduan Turabian.



Panduan Dasar Menulis Esai

Untuk membuat sebuah esai yang berkualitas, diperlukan kemampuan dasar menulis dan latihan yang terus menerus. Berikut ini panduan dasar dalam menulis sebuah esai.


Struktur Sebuah Esai

Pada dasarnya, sebuah esai terbagi minimum dalam lima paragraf:

  1. Paragraf Pertama

    Dalam paragraf ini penulis memperkenalkan topik yang akan dikemukakan, berikut tesisnya. Tesis ini harus dikemukakan dalam kalimat yang singkat dan jelas, sedapat mungkin pada kalimat pertama. Selanjutnya pembaca diperkenalkan pada tiga paragraf berikutnya yang mengembangkan tesis tersebut dalam beberapa sub topik.

  2. Paragraf Kedua sampai kelima

    Ketiga paragraf ini disebut tubuh dari sebuah esai yang memiliki struktur yang sama. Kalimat pendukung tesis dan argumen-argumennya dituliskan sebagai analisa dengan melihat relevansi dan relasinya dengan masing-masing sub topik.

  3. Paragraf Kelima (terakhir)

    Paragraf kelima merupakan paragraf kesimpulan. Tuliskan kembali tesis dan sub topik yang telah dibahas dalam paragraf kedua sampai kelima sebagai sebuah sintesis untuk meyakinkan pembaca



Langkah-langkah membuat Esai

1. Tentukan topik
2. Buatlah outline atau garis besar ide-ide anda
3. Tuliskan tesis anda dalam kalimat yang singkat dan jelas
4. Tuliskan tubuh tesis anda:
  • Mulailah dengan poin-poin penting
  • kemudian buatlah beberapa sub topik
  • Kembangkan sub topik yang telah anda buat

5. Buatlah paragraf pertama (pendahuluan)
6. Tuliskan kesimpulan
7. Berikan sentuhan terakhir


Memilih Topik

Bila topik telah ditentukan, anda mungkin tidak lagi memiliki kebebasan untuk memilih. Namun demikian, bukan berarti anda siap untuk menuju langkah berikutnya.

Pikirkan terlebih dahulu tipe naskah yang akan anda tulis. Apakah berupa tinjauan umum, atau analisis topik secara khusus? Jika hanya merupakan tinjauan umum, anda dapat langsung menuju ke langkah berikutnya. Tapi bila anda ingin melakukan analisis khusus, topik anda harus benar-benar spesifik. Jika topik masih terlalu umum, anda dapat mempersempit topik anda. Sebagai contoh, bila topik tentang "Indonesia" adalah satu topik yang masih sangat umum. Jika tujuan anda menulis sebuah gambaran umum (overview), maka topik ini sudah tepat. Namun bila anda ingin membuat analisis singkat, anda dapat mempersempit topik ini menjadi "Kekayaan Budaya Indonesia" atau "Situasi Politik di Indonesia". Setelah anda yakin akan apa yang anda tulis, anda bisa melanjutkan ke langkah berikutnya.

Bila topik belum ditentukan, maka tugas anda jauh lebih berat. Di sisi lain, sebenarnya anda memiliki kebebasan memilih topik yang anda sukai, sehingga biasanya membuat esai anda jauh lebih kuat dan berkarakter.
  • Tentukan Tujuan
    Tentukan terlebih dahulu tujuan esai yang akan anda tulis. Apakah untuk meyakinkan orang agar mempercayai apa yang anda percayai? Menjelaskan bagaimana melakukan hal-hal tertentu? Mendidik pembaca tentang seseorang, ide, tempat atau sesuatu? Apapun topik yang anda pilih, harus sesuai dengan tujuannya.

  • Tuliskan Minat Anda
    Jika anda telah menetapkan tujuan esai anda, tuliskan beberapa subyek yang menarik minat anda. Semakin banyak subyek yang anda tulis, akan semakin baik. Jika anda memiliki masalah dalam menemukan subyek yang anda minati, coba lihat di sekeliling anda. Adakah hal-hal yang menarik di sekitar anda? Pikirkan hidup anda? Apa yang anda lakukan? Mungkin ada beberapa yang menarik untuk dijadikan topik. Jangan mengevaluasi subyek-subyek tersebut, tuliskan saja segala sesuatu yang terlintas di kepala.

  • Evaluasi Potensial Topik
    Jika telah ada bebearpa topik yang pantas, pertimbangkan masing-masing topik tersebut. Jika tujuannya mendidik, anda harus mengerti benar tentang topik yang dimaksud. Jika tujuannya meyakinkan, maka topik tersebut harus benar-benar menggairahkan. Yang paling penting, berapa banyak ide-ide yang anda miliki untuk topik yang anda pilih.



Sebelum anda meneruskan ke langkah berikutnya, lihatlah lagi bentuk naskah yang anda tulis. Sama halnya dengan kasus dimana topik anda telah ditentukan, anda juga perlu memikirkan bentuk naskah yang anda tulis.


Membuat Outline

Tujuan dari pembuatan outline adalah meletakkan ide-ide tentang topik anda dalam naskah dalam sebuah format yang terorganisir.
  1. Mulailah dengang menulis topik anda di bagian atas
  2. Tuliskan angka romawi I, II, III di sebelah kiri halaman tersebut, dengan jarak yang cukup lebar diantaranya
  3. Tuliskan garis besar ide anda tentang topik yang anda maksud:
    • Jika anda mencoba meyakinkan, berikan argumentasi terbaik
    • Jika anda menjelaskan satu proses, tuliskan langkah-langkahnya sehingga dapat dipahami pembaca
    • Jika anda mencoba menginformasikan sesuatu, jelaskan kategori utama dari informasi tersebut
  4. Pada masing-masing romawi, tuliskan A, B, dan C menurun di sis kiri halaman tersebut. Tuliskan fakta atau informasi yang mendukung ide utama



Menuliskan Tesis

Suatu pernyataan tesis mencerminkan isi esai dan poin penting yang akan disampaikan oleh pengarangnya. Anda telah menentukan topik dari esai anda, sekarang anda harus melihat kembali outline yang telah anda buat, dan memutuskan poin penting apa yang akan anda buat. Pernyataan tesis anda terdiri dari dua bagian:
  • Bagian pertama menyatakan topik. Contoh: Budaya Indonesia, Korupsi di Indonesia
  • Bagian kedua menyatakan poin-poin dari esai anda. Contoh: memiliki kekayaan yang luar biasa, memerlukan waktu yang panjang untuk memberantasnya, dst.



Menuliskan Tubuh Esai

Bagian ini merupakan bagian paling menyenangkan dari penulisan sebuah esai. Anda dapat menjelaskan, menggambarkan dan memberikan argumentasi dengan lengkap untuk topik yang telah anda pilih. Masing-masing ide penting yang anda tuliskan pada outline akan menjadi satu paragraf dari tubuh tesis anda.

Masing-masing paragraf memiliki struktur yang serupa:

  1. Mulailah dengan menulis ide besar anda dalam bentuk kalimat. Misalkan ide anda adalah: "Pemberantasan korupsi di Indonesia", anda dapat menuliskan: "Pemberantasan korupsi di Indonesia memerlukan kesabaran besar dan waktu yang lama".
  2. Kemudian tuliskan masing-masing poin pendukung ide tersebut, namun sisakan empat sampai lima baris.
  3. Pada masing-masing poin, tuliskan perluasan dari poin tersebut. Elaborasi ini dapat berupa deskripsi atau penjelasan atau diskusi.
  4. Bila perlu, anda dapat menggunakan kalimat kesimpulan pada masing-masing paragraf.


Setelah menuliskan tubuh tesis, anda hanya tinggal menuliskan dua paragraf: pendahuluan dan kesimpulan.


Menulis Paragraf Pertama

  1. Mulailah dengan menarik perhatian pembaca.
    • Memulai dengan suatu informasi nyata dan terpercaya. Informasi ini tidak perlu benar-benar baru untuk pembaca anda, namun bisa menjadi ilustrasi untuk poin yang anda buat.
    • Memulai dengan suatu anekdot, yaitu suatu cerita yang menggambarkan poin yang anda maksud. Berhati-hatilah dalam membuat anekdot. Meski anekdot ini efektif untuk membangun ketertarikan pembaca, anda harus menggunakannya dengan tepat dan hati-hati.
    • Menggunakan dialog dalam dua atau tiga kalimat antara beberapa pembicara untuk menyampaikan poin anda.
  2. Tambahkan satu atau dua kalimat yang akan membawa pembaca pada pernyataan tesis anda.
  3. Tutup paragraf anda dengan pernyataan tesis anda.



Menuliskan Kesimpulan

Kesimpulan merupakan rangkuman dari poin-poin yang telah anda kemukakan dan memberikan perspektif akhir anda kepada pembaca. Tuliskan dalam tiga atau empat kalimat (namun jangan menulis ulang sama persis seperti dalam tubuh tesis di atas) yang menggambarkan pendapat dan perasaan anda tentang topik yang dibahas. Anda dapat menggunakan anekdot untuk menutup esai anda.


Memberikah Sentuhan Akhir
  1. Teliti urutan paragraf Mana yang paling kuat? Letakkan paragraf terkuat pada urutan pertama, dan paragraf terlemah di tengah. Namun, urutan tersebut harus masuk akal. Jika naskah anda menjelaskan suatu proses, anda harus bertahan pada urutan yang anda buat.
  2. Teliti format penulisan. Telitilah format penulisan seperti margin, spasi, nama, tanggal, dan sebagainya
  3. Teliti tulisan. Anda dapat merevisi hasil tulisan anda, memperkuat poin yang lemah. Baca dan baca kembali naskah anda.
  4. Apakah masuk akal? Tinggalkan dulu naskah anda beberapa jam, kemudian baca kembali. Apakah masih masuk akal?
  5. Apakah kalimat satu dengan yang lain mengalir dengan halus dan lancar? Bila tidak, tambahkan bebearpa kata dan frase untuk menghubungkannya. Atau tambahkan satu kalimat yang berkaitan dengan kalimat sebelumnya.
  6. Teliti kembali penulisan dan tata bahasa anda.


Source : http://www.asmakmalaikat.com

Jumat, 23 Maret 2012

UGM Dipimpin Anak Desa dari Bojonegoro

UGM Dipimpin Anak Desa
Nasional / Kamis, 22 Maret 2012 21:20 WIB

Metrotvnews.com, Yogyakarta: Guru Besar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada Yogyakarta (UGM) Pratikno tidak menyangka akan memimpin universitas itu. Ia menjadi rektor setelah dipilih Majelis Wali Amanat UGM di Yogyakarta, Kamis (22/3).

Pratikno lahir dan dibesarkan di kampung terpencil di Desa Dolog gede, Kecamatan Tambakrejo, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.  Desa itu berjarak sekitar 40 kilometer dari Kota Bojonegoro, dan dikelilingi hutan jati serta perkebunan tembakau. Desa itu baru dialiri listrik pada 1994, dan tidak ada satu pun gedung sekolah.

Bersama 13 temannya, Pratikno harus sekolah dengan menumpang di rumah seorang kepala desa. "Saya masih ingat, saat di SD tidak memakai sepatu, dan dari 13 teman itu hanya saya satu-satunya yang melanjutkan ke jenjang SMP," kata pria kelahiran 13 Februari 1962 itu.

Lokasi SMP yang berjarak sekitar 20 kilometer dari kampungnya tersebut, tidak meluluhkan keinginan Pratikno untuk melanjutkan sekolah. Pratikno pun memilih kos.

Sejak itu Pratikno terbiasa mandiri, masak sendiri. Setiap pagi bangun menghidupkan api di anglo untuk masak nasi, tetapi untuk sayur seperti sayur asem dan lodeh beserta lauknya dibeli di warung.

"Saya masih ingat, pada waktu itu satu mangkok sayur seharga Rp25," kata Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) UGM itu.

Setelah lulus SMP, anggota Panitia Rencana Aksi Nasional Hak Asasi Manusia (HAM) untuk Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta itu, melanjutkan ke SMA di Kota Bojonegoro dan lulus pada 1980. Kemudian melanjutkan kuliah di Jurusan Ilmu Pemerintahan Fisipol UGM karena bercita-cita ingin menjadi sekretaris daerah (sekda).

Namun, Pratikno diterima menjadi dosen di almamaternya, dan melanjutkan pendidikan master dan doktor di Inggris. "Jadi, ketika pulang usai pendidikan master dari Inggris, kampung saya belum ada ada listrik. Hal itu yang membuat saya sedih jika pulang," katanya.

Anak dari desa terpencil itu, kini terpilih menjadi orang nomor satu di UGM. "Saya senang karena mendapatkan kepercayaan dari MWA untuk memimpin UGM selama lima tahun ke depan, saya juga berterima kasih kepada mahasiswa yang telah mendukung dan mengawal proses pemilihan rektor UGM dengan baik," katanya.(Ant/Wtr2)

Kamis, 22 Maret 2012

Daftar Peserta Lulus UKA Sertifikasi Guru 2012 Kab. Bojonegoro

Add 

Daftar Peserta Lulus UKA Sertifikasi Guru 2012

KAB. BOJONEGORO [929 peserta ], SD [393]

NoNUPTKNomor PesertaNamaPola Sertifikasi
1    023474264420001312050522010102ABD KADIR     PLPG
2914475065220004312050502710638ABD MALIKIL MULUK     PLPG
3545774464720001312050502710206ABD WAKHID     PLPG
4494075165320002212050502710677ABD. HADI     PLPG
5874574865020001212050502710436ABDUL HADI     PLPG
6795974665020000212050522010313ABDUL MAJID     PLPG
7633374164320001312050502710076ABDUL ROCHIM     PLPG
8244774264420003212050522010086ABU SAINUDIN     PLPG
9985275765820001212050522010891AGUS HADI SUCIPTO     PLPG
10    305775165220000312050502710685AGUS IMAM MUKHTASOM     PLPG
11015873964120001312050522010030AGUS SUBANDOKO     PLPG
124242756659200013           12050502710871AHMAD     PLPG
13894074965120001212050502710533AHMAD NURUL PAJERI     PLPG
14824374965120000312050502710576AHMAD SULISTIONO       PLPG
15386174765020002212050502710376    AHMAD ZAINURI     PLPG
16695675065230001212050502710632AINAL MARDHIYAH                     PLPG
17155174664930003312050502710349AL QOMARIYAH     PLPG
18483475165220000212050502710671       ALI MUGHOFAR     PLPG
19055174364620002212050502710118AMIN HARAHAP     PLPG
201661758657200002            12050502710921         AMIN NURKHOLIS HAYATUDI               PLPG
21    0647758659200012           12050522010919         AMIN SUPRAYITNOPLPG
22455076266320003212050502710749ANANG BUDIANTARAPLPG
23243775765720000212050502710880ANDIK WIJAYANTOPLPG
24915175765930003312050502710899ANI BUDIARTIPLPG
25103475865930002312050502710934ANITA YULI HARIATIPLPG
26954175065130000212050502710612ANY YUNTRISTIYATIPLPG
27885275365420000212050522010735ARIFPLPG
28354075465520000312050502710826ARIF MAHMUDIPLPG
29666174464720000212050522010166ARIF MASYHURPLPG
30583776066120001212050502710987ARIF RACHMANPLPG
31013574064220007312050522010047ARIS WAHYUDIPLPG
32814474664830002312050502710327ASMIATIKPLPG
33754573964320000312050502711035BAMBANG SUHARYANTOPLPG
34403773263520002312050502710002BAMBANG SUYITNOPLPG
359042760661200013       12050502710995        BENTOT PANGGIH ROMADHON     PLPG
36645575766020000312050522010909BUDI ANDRIYAS PURNOMOPLPG
37804675866020000312050502710936BUDI UTOMOPLPG
38155074664720001212050502710283      BUDIONOPLPG
394140748650200013      12050502710463BUDIONO, S.PdPLPG
406847758660200012            12050522010928CATUR SANDYA BASKARAPLPG
41    2144754654300003            12050502710815CHOLIFATUL MUAWANAH              PLPG
42794474664830007212050502710307CHRISTINA NGADINAHPLPG
43743376066130012212050502710975CUWIK TRI ISTIANAWATIPLPG
44975174364420000212050502710125        DARMUJIPLPG
45095774064320001212050502710045DARMUJIPLPG
46666275966130000212050502710953DHIANA EKA WATIEPLPG
47884974364620001212050522010133DIDIK HARIYANTOPLPG
48526174764930006312050502710404DIYAH SUSILOWATIPLPG
49496275265330001212050502710708DJUMIJATIPLPG
50013973864120001312050502711030DJUPRIYANTOPLPG
51503774764830001312050502710385Dra.UMUDIYARPLPG
52453375065130001212050522010610DWI MUZAYANAPLPG
53945475966130001312050502710972DWI NOVIANIPLPG
54344774865030002312050502710489DWI SRI SULISTYOWATIPLPG
55344974965130006312050502710592DWI SUPRIHATININGSIHPLPG
56513474864930000312050502710461DYAH ENY PANGANTIPLPG
57474774564720001212050502710223EDI SUJARWOPLPG
58095274464720001212050502710181EDI SUPARNOPLPG
59313873663911004312050502711026EDY WIYANTOPLPG
605051762664300003              12050502710599EKO SUSILO RAHAYUPLPG
61   955876166330000312050502710762        EMI WAHYUTI                                    PLPG
62055774965130002212050502710508ENDAHPLPG
63715175966030000312050502710962ENDAH AGUS SUSILOWATIPLPG
644551748651300013      12050502710495ENDANG SUGIATIPLPG
65695074364430001212050502710137ENY LINDAWATIPLPG
661951761663300022               12050502710806ENY SUSANTIPLPG
67224174764930003312050502710400ENY SUSILOWATIPLPG
68585473763830000212050502710017    ENY TRISNI PURWANTIPLPG
69283875565630004212050502710836ERNA PURNAMAWATIPLPG
70835475565630000312050502710845ETIEK RUSWARTINIPLPG
71194974865120001212050502710454FACHRUR ROZIPLPG
72205476066130002312050502710998FITRI DISTRINA RAKHMATPLPG
73835574965120000312050502710590GAMPANG PRAWOTOPLPG
74135574164620000312050502710078GUNARTOPLPG
75023474564920001312050502710253GUNOWOPLPG
76115575465520001312050502710817HANAFIPLPG
77454974864920000212050502710424HANANPLPG
78735975765830000312050502710905HAPPY SETYA KURNIATIKPLPG
79664774064130005212050522010040HARDINI TRI YUDHA EPLPG
80723874364720001312050522010148HARI PRANOTOPLPG
81   5960747650200002              12050502710383     HARTONO                                          PLPG
82456376366420001312050502710557HAYATI KURNIASARIPLPG
83264375165330003212050502710665HAYATUN NIKMAHPLPG
84086176066120001212050502710989  HENRY EKO WAHYUDIPLPG
859651751653200002          12050522010667HERI MULYONOPLPG
86793874364420001212050502710135HERI SUPRAPTOPLPG
87054074965130005312050502710600HESTI SUMI RAHAYUPLPG
88696074664720000212050502710314HUDIPLPG
89093875065320003212050502710627IMAM FADHOLIPLPG
90446374864920000212050502710419IMAM MAHSUNIPLPG
91564875565820000212050502710830IMAM MUJTABAPLPG
92534275065220001312050502710647IMAM SAFIIPLPG
93723674564830000312050502710255IMROAHPLPG
94936376266430000312050502710578INDARTININGSIHPLPG
95383373863930004212050502711029INDIANIPLPG
96803575966230000312050502710960ING GITA MAHARANIPLPG
97055074664930004312050502710348INGANATUSIYAMIPLPG
98784176166320000212050502710813IRAWAN AGUS SANTOSA  PLPG
99894174765030000212050502710379ISAROHPLPG
100  453774064320002312050522010056        ISKANDAR                               PLPG
1014236738640300033            12050502711031        ISMIRAH                                            PLPG
102254974564920001212050502710217ISRAWANPLPG
103495175265330001212050502710707ISROH ROHAYATIPLPG
104893375165320000212050502710676ISROPINPLPG
105173574464630003212050502710169ISTIQOMAHPLPG
106684174965230001212050502710526ISTIQOMATUL LU'LUAH     PLPG
107465474064330000212050502710041ISYAROHPLPG
108694274965120001212050502710535JADIPLPG
109143374064020001212050502711037JAYANTOPLPG
110784275966130001212050502710954JEVI MIA ANITAPLPG
111746275865920000312050502710946JOKO SUSANTOPLPG
112644075165220001212050522010660JOKO UTOMOPLPG
113084074064220003212050502711040JOYOPLPG
114664774865030002212050502710429JUMIATIPLPG
115695075966020000212050502710959JUNAIDI AGUS SALIMPLPG
116794274664920006212050502710306JUPRIPLPG
117284475065220002212050502710624JUWONOPLPG
118093874464730008212050502710177KADARWATIPLPG
119     245275265520000312050502710717KAMARIPLPG
1204848746648200022            12050502710305KARNADI                                  PLPG
121    4633761662300052            12050502711015      KARTIAH                                           PLPG
1228342745647200063         12050502710266KASIADIPLPG
123943474564720001212050502710263KASRUNPLPG
124203674364430001312050502710140KASTIPLPG
125555574965130004312050502710604KHOIRUL UMMAHPLPG
126886275165330000212050502710675KHOTIM ALI SYAFA'ATPLPG
127294376166130000212050502710807KHUSUFIYATI RAMADLANIPLPG
128795674564730002212050502710238KUNTIATIPLPG
129133975866420000312050502710944KURNIA DWI OKTAVIANTOPLPG
130214974665020001312050522010332KUSDUPLPG
131214874765120001312050502710396KUSNADI RUSDIANAPLPG
132633473964120001312050522010034KUSRIADIPLPG
133913674564820003312050502710248LANIPLPG
134664074965120002212050502710511LANJARPLPG
135724674464820000312050502710191LANTIPPLPG
136193774364620004212050502710134LASIMPLPG
137553674764920001212050502710360LASIRANPLPG
138     254074364430004212050502710115LELY PURWARINIPLPG
139584374865030004212050502710443LIE IM ROTIENPLPG
140515574865130002312050502710466        LILIK KUSMIATIPLPG


141    0254760661300023             12050502711009 LILIK NURDIANA                          PLPG
142394075465620002212050502710801LILIK SUGIHARTO                  PLPG
143384174864930001212050502710442LILIK YULISTYANINGSIHPLPG
144344374364430001312050502710154LILIS SURYANIPLPG
145924975365430001312050502710761LISNOWATIPLPG
146133974865030008312050502710479LISWATIPLPG
147015775866030002312050522010939LULUK ROSIKAH DEWIPLPG
148205974564820002312050502710245M BISRIPLPG
149653674464620001212050522010157M HATIBPLPG
150095674664820001212050502710311M. MUHADIPLPG
151655574564820001312050502710278M. PURWADIPLPG
152085274764930004212050502710373MAHMUDAHPLPG
153705575966030001312050502710961MARIA ULFAPLPG
154683974965130004212050502710525MARSIASIHPLPG
155205874864920000312050502710460MAS'UDPLPG
156984674865020001212050502710444MASHADIPLPG
157153774364620006212050502710114MASHURIPLPG
158945574264330000212050502710088MASRIPLPG
159775373864130000212050502711028MASTI AHPLPG
160804476166220000312050502710794         MAT SHOLEHPLPG









161    6549739640200003          12050522010037        MATCHOLIL                                      PLPG
162533474164320001312050502710077         MATUKINPLPG
163344474264311006212050502710085MAULANAPLPG
164206074564720002312050502710246MEMET LUKITARJOPLPG
165014575065220004312050502710640MIFTAKUS SOLICHIN        PLPG
166055174464630001212050502710162MIYATIPLPG
167854375165420000312050522010694MOCH MOESTAQIMPLPG
168115773565120000312050502710008MOCH. SADARUDINPLPG
169754175065220002212050502710613MOCH. WANDOYOPLPG
170765074664820002212050502710288MOCHAMAD ITBAKPLPG
171853476366420001212050502710570MOCHAMAD ZABBARPLPG
172183875766620000212050502710890MOH TOHIRPLPG
173963676066120001212050522010982MOH. NUR AZIS DIANAPLPG
174343874765020001212050502710354MOH. RIFAIPLPG
175695675065220002212050502710633MOH. SUBKHANPLPG
176483475565620001212050502710834MOH. ZAMZURIPLPG
177363873864220000212050522010020MU ALIBPLPG
178954074764930001212050502710362MUALLIMAHPLPG
179584375065220001212050522010623MUCHAMAD ACHYARPLPG
180553874765120000212050502710361MUDHOFARPLPG









181    6143731633200003          12050502710001          MUDJIJONO                                    PLPG
182244674865020001312050502710488MUHAIMINAHPLPG
183646274664820000312050502710341MUHAMMAD SHOWAM       PLPG
184273574764830001212050502710366MUHLISHATINPLPG
185314074965320000312050522010544MUJIONOPLPG
186813974664930006312050502710325MUKAYAHPLPG
187194774465420000212050502710179MUKHAMAD JARIPLPG
188714975265320000312050502710711MUNDAKIRPLPG
189224774464920000312050502710199MUNIRPLPG
190564975065220003212050502710617MUNTHOLIBPLPG
191165876266330001212050502710742MURNI ENDAH RAHAYUPLPG
192163674664820001212050502710286MUSLIHPLPG
193484774364720002212050502710132MUSTA'INPLPG
194375975865930001212050502710927MUTMAINAHPLPG
195473874865030002212050502710434NAZILAHPLPG
196194074164820000212050502710067NGADENANPLPG
197933374564830002312050502710262NGATIRAHPLPG
198694974664830002212050502710309NILA MAHDALINAPLPG
199425576166330003312050502710774NILLA TRIPRIYANAPLPG
200835576066230004312050502711011NINIK HARLENAPLPG









201    0551748649300012         12050502710425           NINIK SUWARTININGSIH            PLPG
202663976266230000212050502710745NINIK WIJININGSIHPLPG
203394774866130000212050502710999NINIK WINARNIPLPG
204305774564720002312050502710244NOER SOETJAHYO DWI A.PLPG
205186074765330000212050502710374NUNUNG PURWANINGSIHPLPG
206824475565730001312050502710841NUR AZIZAHPLPG
207253476166330001312050502710767NUR CHOLIMPLPG
208156376066030001312050502711013NUR LISTI'ADAHPLPG
209094474564820008212050502710236NUR ROFIQPLPG
210694874564730002212050502710237NURAINI YAZUL, S.PdPLPG
211455675165230000312050502710695NURUL AINIPLPG
212123474765430000312050502710399NURUL ISTIQOMAHPLPG
213004475365430005312050502710750NURUL QOMARIYAHPLPG
214384274564720002212050502710231NYARTIPLPG
215704474564920000312050502710242NYOTOPLPG
216395374364620001212050502710138PAERANPLPG
217773574865120003212050502710432PARDI HADI PURWANTOPLPG
218093475866020002212050502710917PUGUH WIDODOPLPG
219443975765930001312050502710908PUJI ASTUTIKPLPG
220604075065130000312050502710634PUJI UTAMIPLPG














221    5643739642300012         12050502711034           PUJIATI                                            PLPG
222716074664830007312050502710334PURWANINGSIHPLPG
223745174965030000212050502710500PUSPANDARIPLPG
224614576066130001312050502711001PUSPITA IDAMARAPLPG
225633974564720001312050502710264RAKHMADPLPG
226965375865930004212050502710920RAMAYANTIPLPG
227125374564920000312050502710259RAMIJANPLPG
228824375365530001312050502710759RATNA INDAH PRIHATINIPLPG
229364675665730003212050522010855RETNO WIJAYANTIKPLPG
230844076266330001212050502710758RISCA HERLINAPLPG
231573975365430001212050502710731RO'AINIPLPG
232504474664920002312050502710319RONAJIPLPG
233163574164230003212050522010063RUMONDANG MANURUNGPLPG
234954074865020000312050502710492RUSKANDARPLPG
235255773964211003312050502710038RUSLANPLPG
236565774865020003212050502710430RUSMANPLPG
237414074664920002312050502710326RUSMIATIPLPG
238114475065220002312050522010639SAIFUL HUDAPLPG
239845874965320000312050502710598SAIFULLOHPLPG
240394974464620001212050502710180SAKUR MUSLIMINPLPG









241 7456747650300033         12050502710409          SALAMAH                                       PLPG
242693574965130005212050502710532SAMIPLPG
243473974765030001212050502710367SAMINAHPLPG
244543674965120002212050502710498SAPAWIPLPG
245    333673963920000312050502710035SARBINI AL SARBINI
HADI SUSILO
PLPG
246523874965220001312050502710573SARJONOPLPG
247244274564920002312050502710273SARMANPLPG
248803774464920000312050502710184SEHATPLPG
249693475265430001212050502710705SETYO DEWIPLPG
250514774464620001312050502710192SHOLIHINPLPG
251363775065120000212050502710616SHOLIHINPLPG
252284774965130006212050502710528SIKAHPLPG
253764774664830008212050502710287SITI AMINAHPLPG
254513974865030006312050502710462SITI CHANIKPLPG
255174075765730001212050502710888SITI DEWI YULIASARIPLPG
256653474264630001212050502710090SITI DJUWARIYAHPLPG
257094874664930002212050502710308SITI LESTARIPLPG
258584575966030002212050502710956SITI MAHFUDHOTINPLPG
259733775065230001312050502710645SITI MARCHAMAHPLPG
260744776066130003212050502710977SITI MUAWANAHPLPG














2615933747650300012         12050502710377          SITI MUCHOTIMAH                      PLPG
262544074765030000212050502710355SITI MUNAIMAHPLPG
263    505274765030003312050502710388SITI MURWATIPLPG
264164074865130002212050502710427SITI MUSTAIDAHPLPG
265516275665730004312050502710860SITI NAIMAHPLPG
266585775065230008212050502710626SITI NUR ROHMAHPLPG
267185774865030003212050502710447SITI NURAINIPLPG
268435474865030003312050502710483SITI NURASIAHPLPG
269195974664830006212050502710312SITI NURHIDAYAHPLPG
270543575065230003312050502710652SITI NURUL MUKHOTIMAHPLPG
271614774664930005312050502710331SITI RAHAYUPLPG
272845874964921000212050502710501SITI ROHAN ROYAHPLPG
273564174564730001212050502710219SITI RUSTIYAHPLPG
274924075365530003312050502710757SITI SHOBIKAHPLPG
275534175165330002312050502710690SITI UMI NIKMAHPLPG
276183475065130004212050502710620SITI UMU KULSUMPLPG
277796274364430002212050502710139SITI WIDARTIKPLPG
278483775265530000212050502710703SITI ZULAIDAPLPG
279884775165320006212050502710672SLAMETPLPG
280794875765920001212050522010893SONNY ALPHA PRASETYAPLPG














281    0647749651300052         12050502710513         SRI ANIK SETYORINI                   PLPG
282483973463630001212050502710006SRI KUNTARIPLPG
283644274464630006312050502710205SRI MURTINIPLPG
284055174965230001312050502710603SRI PURWATININGSIHPLPG
285345274865130002212050502710416SRI SURYANTIPLPG
286374274664930004212050502710293SRI UTAMIPLPG
287003974364430002312050502710142SRI WINARSIHPLPG
288786174064130000212050502710043SRIYANTIPLPG
289085074965130007212050502710529ST KALIMIPLPG
290993975065130000212050502710628ST. MUTHMAINAHPLPG
291044375065130002312050502710654ST. ZAENABPLPG
292124474965220001312050502710579SUBAGYOPLPG
293913374464620002312050502710187SUDIRMANPLPG
294333973863920001312050502711032SUDJONOPLPG
295583475465720000212050502710795SUGENG ARIBOWOPLPG
296804474965230001312050502710540SUGIHARNIKPLPG
297194276266220000212050502710739SUGIK HARIYANTOPLPG
298803375365420000312050522010738SUGIONOPLPG
299004073663830001312050502710014SUGIYANTIPLPG
300723974264430005312050502710105SUHARTATIKPLPG









301    9634741643200052        12050502710061          SUKACA                                         PLPG
302264274865120003212050502710428SUKAHARPLPG
303973674564730002212050502710221SUKARPIKPLPG
304413775065120000312050502710635SUKRIPLPG
305994475065130000212050502710630SULAEMIPLPG
306455474765030004312050502710412SULASTIPLPG
307045474865130002312050502710491SULASTRIPLPG
308486374965130005212050502710531SULIJATIPLPG
309314474664820002312050522010329SULIMANPLPG
310605574164320003312050522010072SULISTYOPLPG
311055474965130004212050502710506SULISTYOWATIPLPG
312603674164430000312050522010070SUMAIRAHPLPG
313944174564820002312050502710272SUMARLIPLPG
314854074464630006312050502710208SUMARMIPLPG
315383774164630000212050502710064SUMARMIPLPG
316373874664730001212050502710291SUMARNIPLPG
317683974765030001212050502710372SUMINIPLPG
318523674264620000312050502710104SUNARDIPLPG
319905274064230000312050502711042SUNARTIPLPG
320594474264320001212050502710096SUNARTOPLPG









 321     8038743647200043        12050502710141                     SUNARWIN                    PLPG
322753374764930005212050502710359SUNDARIPLPG
323253574664920001312050502710343SUNGGITOPLPG
324714574965130003312050502710545SUNIATIPLPG
325134274364930000312050522010405SUNOTOPLPG
326964174064130001212050502710039SUNTARIPLPG
327253575065130001212050502710611SUNTHIWATIPLPG
328815174464720001312050502710195SUPARMANPLPG
329263774965130001212050502710510SUPARTIPLPG
330925576066130000312050502711010SUPARTIPLPG
331595774864930001212050502710455SUPARTIPLPG
332715774765020000312050502710397SUPARTOPLPG
333093975265430003212050502710706SUPIYANIKPLPG
334964875265420000212050522010699SUPRIYONOPLPG
335524073964020003312050522010032SUPRIYONOPLPG
336274075265430003212050502710701SURATIPLPG
337805074965220000312050502710569SUROSOPLPG
338606074764830000312050502710391SURYATIPLPG
339815974865030001312050502710469SUSMIYATIPLPG
340184574364420002212050502710131SUTAJIPLPG









341    8134749651300013        12050502710543               SUTI'AH                                  PLPG
342624174664830001312050502710335SUTI'AHPLPG
343814974064220005312050522010048SUTIKNOPLPG
344135375766020000312050522010903         SUTRISNOPLPG
345275274864920000212050502710437SUTRISNOPLPG
346375074765120000212050502710370SUTRIYOPLPG
347624474865020001312050502710477SUWAJIPLPG
348144675065320000212050502710606SUWITOPLPG
349155973664520000312050502711027SUYANTOPLPG
350046274865020002212050502710418SUYITNOPLPG
351876074564820000212050502710230SUYITNOPLPG
352243874865120004212050522010422SUYOTOPLPG
353593373663920001212050502710012SYAMURIPLPG
354584075665730001212050502710858TASMILAHPLPG
355105476066130009312050502710997TETTY FITRIA GANDHIPLPG
356623974965130002312050502710574TINARNIPLPG
357414474664930002312050502710328TITIK HANDAYANIPLPG
358435975565730004312050502710846TITIN YULIATIPLPG
359405076166320001312050502710792TRI ANANG BUDIHARTOPLPG
360993675665730001212050502710861TRI CAHYA IRANIPLPG









361    6435762663200002       12050502710760               TRIA YANU SULISTIYANIPLPG
362224774064430000312050502711043TUTIK DARWATIPLPG
363734074564730001312050502710265UMI ASMA' NASRIYATIPLPG
364215175065230004312050502710641UMI HANIAHPLPG
365545074865130002312050502710490UMI MASUDAHPLPG
366455674865030003312050502710496UMI NOOR'AINIPLPG
367685575265330000212050502710704UMI YUNIATIN NI'MAHPLPG
368795975865930001212050522010933VITA ENDAH PURWATIPLPG
369843575765930001312050502710907WAHYU KHOLIFATUL ULAPLPG
370385074865130002212050502710445WARSINIPLPG
371116374164620000312050502710074WASISPLPG
372163375665930000212050502710853WATIPLPG
373446274965120001212050502710502WIDAYATPLPG
374264973563620001212050502711023WIDJIONOPLPG
375604074664820001312050502710316WINARDIPLPG
376163674464730004212050502710164WINARSIHPLPG
377384576066130008212050502710988WINARTI NINGSIHPLPG
378445174564830002312050502710276WIWIK SETIHARIPLPG
379095374865120003212050502710446YA'KUBPLPG
380206074765020002312050502710390YAKKUBPLPG









381    8357748650300013       12050502710484             YULIANAPLPG
382505974965130002312050502710542YULIANTIPLPG
383883574865030002212050502710440YULIATINPLPG
384693874865020003212050522010448YUNI AGUS MINARNO         PLPG
385095776066230001212050502710993YUNI WIJAYANINGSIHPLPG
386856074764930001312050502710413YUNIATIPLPG
387774475866030001212050502710924YUNTINAPLPG
388055874664820001212050502710285ZAENUL ARIFINPLPG
389465075165330001212050502710666ZAHROTUNPLPG
390316375866020000312050502710941ZAINAL ABIDINPLPG
391614274865120007312050502710464ZAINAL MUTAQINPLPG
392443774865030001312050502710486ZAKI ISTIKHORYATINPLPG
393754273964330000312050502710036ZULAIHAH SPLPG














http://sergur.kemdiknas.go.id/prodik/


















Copyright © 2011 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN














 caption











































































































































































































http://sergur.kemdiknas.go.id/index.php?pg=listview

http://sergur.kemdiknas.go.id/index.php?pg=listview


http://sergur.kemdiknas.go.id/index.php?pg=listview

ARYA PENANGSANG




DENDAM DAN KARMA

Setelah sultan fatah meninggal dunia keraja`an demak masih dalam berkabung, dan pelantikan raja masih menunggu 41 hari setelah meninggalnya raja sebelumnya, dan itu adalah tradisi sejak zaman singosari sampai saat ini.namun suasana keraja`an malahan memanas sebelum pengangkatan sultan, putra mahkota keraja`an pangeran kinkin atau arya damar atau Pangeran Sekar Sedo Lepen dan saudaranva yang muda ialah Pangeran pati yunus. Rupanya kedua-duanya berambisi hendak menjadi Raja pengganti sultan fatah ayahnya, sehingga timbul perebutan kekuasaan, jika tidak segera diatasi akan dapat menimbulkan pertumpahan darah, maka pati yunus meminta kepada adik kandungnya pangeran trenggono untuk membantunya menghabisi nyawa pangeran Arya damar,pangeran trenggono dengan di bantu putra tertuanya, yaitu Raden Mukrnin yang lebih dikenal dengan sebutan “Sunan Prawoto”. ikut ayahnya menghabisi nyawa Pangeran Sekar Sedo Lepen yang masih paman sendiri dibunuh dan mati di sungai. Dengan demikian pangeran pati keraja`an demak itupun berhasil menjadi raja kedua keraja`an demak bintoro pada tahun 
(Th. 1518 M)
,
Baru saja pati yunus naik tahta di pantai utara jawa tepatnya di daerah jepara kecamatan keling datanglah segerombolan besar pasukan protugis yang kedua dari yg pertama di zaman raden fatah menjadi raja demak, dan serangan yg pertama dapat di halau oleh pasukan demak yang ia pimpin, namun kali ini pasukan demak yg di pimpin oleh patih wono salam gagal mengalahkan pasukan protugis, sehingga beliau sendiri yg berangkat menyerang ke daerah kelin jepara, dan beliau berhasil mengusir tentara protugis itu, namun beliau terluka dan kerna luka yg diderita itu ahirnya sultan ke2 keraja`an demak itu meninggal dunia, dan jabatanya di gantikan oleh
.Adiknya yaitu raden trenggono. 
raden trenggono naik takhta Demak sejak tahun 1521 bergelar Sultan Trenggana. Pemerintahannya berakhir saat ia gugur di Panarukan, Situbondo tahun 1546 suwaktu demak hendak melebarkan sayapnya.
Pada tahun 1549 Arya Penangsang dengan dukungan gurunya, yaitu Sunan Kudus, membalas kematian Raden Kikin dengan mengirim utusan bernama Rangkud untuk membunuh Sunan Prawoto dengan Keris Kyai Setan Kober.suwaktu sunan prawoto sedang tidur bersama istrinya didalam biliknya, sunan prawoto meninggalkan sorang putri yg bernama Rara intan sehingga rara intan di titipkan kepada Ratu kalinyamat, ygv kemudian di titipkan kepada kiageng pemanahan untuk di serahkan kepada sultan hadiwijoyo untuk dijadikan istri jika kelak sudah dewasa Rangkud sendiri tewas pula, saling bunuh dengan korbannya itu.
Ratu Kalinyamat, adik Sunan Prawoto, menemukan bukti kalau Sunan Kudus terlibat pembunuhan kakaknya. Ia datang ke Kudus meminta pertanggungjawaban. Namun jawaban Sunan Kudus bahwa Sunan Prawoto mati karena karma membuat Ratu Kalinyamat kecewa.
Ratu Kalinyamat bersama suaminya waktu dalam perjalanan pulang ke Jepara. baru sebentar meninggalkan panti kudus mereka diserbu anak buah Arya Penangsang. Ratu Kalinyamat berhasil lolos, sedangkan suaminya, yang bernama sultan hadirin, terbunuh. dengan tewasnya sultan hadirin maka keraja`an pajang jatuh ketangan jaka tingkir dan keraja`an di pindah ke pajang, untuk menghindari pemberontakan arya penangsang, namun di luar duga`an setelah keraja`an itu dipindahpun Arya penangsang masih juga berhasrat mengambil haknya yg direbut itu.
Perkembangan yang memanas antara aria Pengangsang dengan sultan Hadiwiijaya, sangat menggelisahkan hati kanjeng sunan Kalijaga. Disatu sisi sunan Kalijaga adalah salat satu guru dari Jaka Tingkir, disisi lain sunan Kudus yg berpihak pada aria Penangsang adalah merupakan kerabatnya sebagai Ulama utama di tanah Jawa.

Sunan Kalijaga tidak ingin lagi terjadi ribut perebutan kuasa. Dan berusaha agar tidak terjadi pertumpahan darah dari terjadi diantara keturunan dinasti Demak Bintara. Untuk itu sunan Kalijaga datang mengunjungi sunan Kudus.

Dalam silaturahim antara sunan Kudus dengan sunan Kalijaga dibincangkan soal ketegangan antara Pajang dengan Jipang. Pandangan sunan Kalijaga tentang keberpihakan sunan Kudus terhadap aria Penangsang diakui kebenaranya sunan Kudus. Akan tetapi, menurut sunan Kalijaga, Demak sudah runtuh. Para Wali memiliki andil yang menyebabkan Demak runtuh. Pada awalnya para wali bersepakat untuk membangun Demak sedikitnya bisa menyamai kejayaan Majaphait atau berumur lebih panjang dari Majapahit. Dengan cara ikut berkiprah dalam urusan tata negara.

Kesultanan Pajang berdiri karena Hibah dari ratu Kalinyamat kepada Hadiwijaya. Dan saat ini Kesultanan Pajang berada dibawah sultan Hadiwijaya yang bukan darah sentono Demak. Jadi jika aria Penangsang menuntut tahta Pajang, hal itu sudah diluar adat dan ketentuan Hukum, Yaitu mengambil “harta” yang sudah dihibahkan kepada orang lain.

Sunan Kalijaga memohon kepada sunan Kudus agar para sepuh (wali) sebagai ulama dapat menempatkan diri sebagai orang tua. Tidak ikut campur dalam urusan “rumah tangga” anak-anak.

Biarkanlah Penangsang dan Hadiwijaya menyelesaikan persoalanya sendiri. Dan yang sepuh tinggal nonton saja. Sunattulah akan berlaku bagi mereka berdua. Yang becik ketitik sing ala ketara. Kita (wali) lebih baik mensyi’arkan Islam tanpa menggunakan kekuasaan. Biarkanlah urusan tata negara dilakukan oleh ahlinya masing-masing. Kita (wali) adalah ahli da’wah bukan ahli tata negara. Jangan sampai kita (wali) terpecah belah karena berpihak kepada salah satu diantara mereka. Apa kata pawongan (baca; rakyat jelata), jika melihat para Ulama kok ikut-ikutan cari mukti (kekuasaan duniawiyah) sendiri.

Sunan Kudus berniat kembali kepada khitahnya sebagai ulama. Tidak lagi ingin mencampuri urusan dunia kekuasaan. Dan berniat untuk bersikap netral. Oleh karena itu Sunan Kudus memanggil aria Penangsang untuk menjelaskan maksudnya.

Sunan Kudus menjelaskan wacananya kepada aria Penangsang. Bahwa memang Penangsang punya hak sebagai pewaris Kesultanan Demak. Akan tetapi Demak sudah runtuh. Jadi hak waris Penangsang atas Demak sudah tidak ada lagi. Karena semua yang ada di Demak sudah dihibahkan kepada Pajang. Dan Sultan Pajang bukan keturunan Demak, Meski masih memiliki tetes getih dari Majapahit. Sehingga menurut adat maupun hukum tuntutan untuk mengambil tahta Pajang sudah berada diluar adat hukum.

Mendengar penjelasan sunan Kudus, aria Penangsang merasa ditinggal sama pepundenya. Dan menyatakan bahwa tanpa kanjeng sunan Kudus berpihak pada Penangsang. Jipang Panolan sanggup menghancurkan Pajang asal kanjeng kiai Betok keris pusaka sunan Kudus menjadi sipat kandel aria Penangsang berdampingan dengan keris pusaka kiai Setan Kober miliknya.
 

Sunan Kudus sudah tidak bisa lagi menghalangi nafsu aria Penangsang untuk merebut tahta Pajang dari tangan Hadiwijaya. Sebagai pernyataan bahwa sama sekali sunan Kudus tidak meninggalkan aria Penangsang maka keris Kiai Betok diserahkan kepada Penangsang. Sunan Kudus Cuma ingin meynampaikan bahwa maksudnya sunan Kudus tidak lagi ikut campur dalam urusan tata negara.
Rencana menggulingkan Pajang.

Aria Penangsang kecewa merasa ditinggalkan oleh sunan Kudus. Namun sedikit terhibur, karena keris saksti Kiai Betok milik sunan Kudus sudah berada di tanganya sebagai sipat kandel adipati Jipang. Dengan memiliki dua pusaka yaitu keris kiai Setan Kober dan kiai Betok, meski tanpa dukungan langsung dari sunan Kudus aria Penangsang merasa kuat untuk menghadapi Pajang. Karena aria Penangsang juga yakin bahwa tidak satupun para wali yang ikut campur dalam perseteruan antara Jipang dengan Pajang.
 

Satu hal yang tidak diperhitungkan oleh aria Penangsang bahwa disamping sultan Hadiwijaya ada tiga tokoh utama murid-murid sunan Kalijaga. Yakni Pemanahan, Juru Mertani dan Panjawi. Sedangkan disisi aria Penangsang cuma ada satu yakni Sumangkar. Ibaratnya Sultan Hadiwijaya punya tiga Jenderal, tetapi aria Penangsang cuma punya satu Jenderal.

Usaha melakukan pembunuhan terhadap sultan Hadiwijaya oleh aria Penangsang dilakukan dengan aneka cara diantaranya setelah perundingan diplomatis, dimana secara diam diam oleh aria Panangsang. Dimana dalam perundingan tersebut mengalami jalan buntu akibat tidak terimanya usul sultan Hadiwijaya memberikan Demak kepada aria Penangsang dan status Demak sebagai kadipaten dibawah kesultanan Pajang.

Sangat beruntung bagi sultan Hadiwijaya, karena seusai perundingan menyimpang dulu ke wilayah gunung Danaraja ,Jepara untuk bertemu dengan Ratu Kalinyamat yang sedang bertapa lukar umbar aurat. Tujuan Sultan Hadiwijaya berkunjung ke Danaraja adalah memenuhi permintaan sunan Kalijaga untuk menghentikan tapa lukar umbar aurat Ratu Kalinyamat. Sultan Hadiwijaya berhasil menghentikan tapa lukar umbar aurat Ratu Kalinyamat. Dan membawa sang Ratu kembali ke Jepara untuk memimpin kabupaten Jepara yang lama kosong ditinggal bertapa. Himbauan Sultan Hadiwijaya kepada Ratu Kalinyamat, menyatakan bahwa jika Jepara dibiarkan kosong, maka dengan mudah aria Penangsang dapat merebut Jepara, serta membiarkan Jipang menjadi lebih kuat.

Dalam perjalanan pulang dari Jepara ke Pajang, rombongan sultan Hadiwijaya dihadang oleh Pasukan Jipang. Akan tetapi pasukan ini gagal memerangi sultan Hadiwijaya dan rombonganya. Bahkan seultan Hadiwijaya berhasil menawan sisa pasukan Jipang yang masih hidup. Namun dilepaskan dengan membawa pesan untuk mempermalukan adipati Jipang.
 

Gagalnya perundingan antara sultan Hadiwijaya dengan aria Penangsang, sangat mengecewakan hati sunan Kudus atas sikap aria Penangsang yang menolak tawaran damai sultan Pajang. Oleh karena itu sunan Kudus mengusulkan untuk dilakukan perundingan ulang dimana sunan Kudus bertindak sebagai penengahnya. Dimana dalam perundingan ini disyaratkan masing masih pihak tidak membawa pendamping. Pihak Jipang diwakili sendiri oleh aria Penangsang, dan pihak Pajang diwakili oleh sultan Hadiwijaya sendiri. Dalan hal ini Patih Sumangkar dari Jipang maupun Ki Juru Mertani atau Pemanahan maupun Penjawi tidak diikut sertakan dalam perundingan ini. Sehingga perundingan ini bersifat seimbang.
Sunan Kudus meski tampak memberikan syarat yg adil tetapi masih menyimpan keberpihakan kepada anak angkatnya yaitu aria Penangsang. Dimana satu diantara kursi tempat berunding diberikan rajah Kalachakra yng nantinya disiapkan untuk di duduki oleh sultan Hadiwijaya. Dimana kekuatan rajah kalachakra adalah untuk membuat seseorang akan apes jayanya jika rajah kalachakra diduduki.

Untuk membedakan mana kursi yang sudah di rajah dengan kalachakra adalah kursi baru berukir indah dan diberi tilam putih. Sedangkan yang tidak di rajah adalah kursi lama yang biasa untuk tamu dengan diberi talam warna hijau.

Kedatangan sultan Hadiwijaya disambut oleh sunan Kudus yang didampingi oleh aria Penangsaangan. Sesampainya didalam ruang perundingan sunan Kudus mempersilahkan sultan Hadiwijaya untuk duduk di kursi baru yang bertilam putih. Melihat kursi baru berukir indah dan bertilam putih sultan Hadiwijaya yang terbiasa dididik pekerti luhur oleh orang tuanya untuk tidak mendahului menggunakan apa saja yang belum pernah digunakan oleh orang yang lebih tua, Maka dengan penuh hormat menyatakan lebih baik kanjeng sunan Kudus yang duduk di kursi tersebut.Karena kelihatanya kursi itu masih baru dan belum pernah digunakan. Sultan Hadiwijaya tidak berani menduduki karena takut kualat mendahului pemilikinya. Apalagi kursi tersebut milik pribadi sunan Kudus. Jelas saja sunan Kudus tidak berani menduduki kursi yang sudah di rajah lelepchakra. Lain halnya dengan aria Penangsang. Penolakan sultan Hadiwijaya dianggap sebagai penghinaan terhadap pribadi sunan Kudus. Aria Penangsang memang tidak tahu kalau kursi bertilam putih sudah dirajah dengan lelepChakra. Aria Penangsang merasa sultan Hadiwijaya telah melakukan penghinaan tehadap sunan Kudus sebagai sudarma pepundenya, maka aria Penangsang menghunus keris kiai Setan Kober. Melihat keris Keris kiai Setan Kober terhunus sultan Hadiwijaya kaget dan mundur selangkah. Melihat gelagat ini sunan Kudus memerintahkan aria Penangsang untuk menyarungkan keris kiai Setan Kober.

Dengan serta merta keris disarungkan ke warangkanya. Dan aria penangsang langsung duduk di kursi bertilam putih yang dirajah lelepchakra.
 

Melihat gelagat yang tidak baik sultan Hadiwijaya menyatakan kepada sunan Kudus membatalkan perundingan dan mohon pamit mundur kembali ke Pajang. Alagkah kagetnya sunan Kudus ketika kembali ke ruang perundingan setelah melepas sultan Hadiwijaya, melihat aria Penangsang duduk di kursi bertilam putih yang dirajah lelep cakra. Sunan Kudus memberi tahu jika perintah menyarungkan keris adalah sasmita (kode), untuk menyarungkan keris itu ke badan sultan Hadiwijaya. Dan kesalahan yang paling fatal adalah aria penangsang menduduki kursi yang sudah dirajah. lelepcakra. Artinya akan menjadi apes buat aria Penangsang. Maka sunan Kudus memerntahkan aria Penangsang untuk melakukan puasa selama 40 hari, untuk menghapus apes.
Lahirnya trah bondan kejawen pangeran lembu peteng
 
versi legenda masyarakat bahwa dua pertalian darah keturunan Majapahit kembali bertautan menjadi raja-raja di tanah Jawa. Dimulai dari Awal kiageng pemanahan meminta keturunan kepada Allah melalui bertapa, istri ki ageng Pemanahan yang ditingal bertapa Di titiokan kepada sultan dan sekaligus biarkan menjadi dayang sultan, dan oleh kerna itu, di dalam hukum islam tidak ada larangan menggauli dayang/ budak/pembantu,dan suatu ketika disa`at istri kiageng pemanahan membersihkan kamar sultan di mintalah nyi ageng melayani sultan, dan berkali kali sampai ahirnya istri ki ageng itupun mengandung anak dari sri sultan plus anak ki Ageng pemanahan.
Dalam kias / sanepan. Ki Ageng Pemanahan meminum air kelapa kelapa yang di sabdakan pangeran bondan kejawen, bahwa sesiapa anak turunku meminum air kelapa yg pada buah pertamanya, pastinya keturunanya akan menjadi raja di rajaa. dan air  yang disimpan oleh Juru Mertani dan dititipkan kapada istrinya.
 
Cerita rakyat menyatakan hal berbeda. Bahwasanya nyi Ageng (istri Pemanahan), tidak akan punya anak jika tidak didampingi oleh satria lelanang jagad yang pada saat itu wahyu lelanang jagad dipercaya ada didalam diri Sultan Hadiwijaya. Atau tidak bisa melahirkan jika tidak didampingi oleh sultan Hadiwijaya. Supaya anak bisa lahir, maka Ki Ageng Pemanahan sendiri yang meminta sultan Hadiwijaya mendampingi Nyi Ageng supaya anaknya bisa lahir. Setelah lahir diberi nama Danang Sutawijaya yang berarti: danang (lelaki) Suta (hadir) Wijaya (sultan Hadiwijaya). Mengandung maksud anak laki yang lahir karena hadirnya sultan Hadiwijaya.
Dilihat dari sejarah, dimana kekuasaan Raja adalah mutlak. Dimana tak seorang yang berada dibawah kuasanya bisa menolak keinginan raja.. Sabda raja adalah hukum. Menolak keinginan raja berarti menentang hukum. Kebiasaan raja memiliki selir disamping garwa padmi, adalah suatu hal yang sangat biasa .
 

Hari hari terakhir Harya Penangsang

Ketika terjadi insiden di di padepokan sunan Kudus. Aria Penangsang yg tidak tanggap atas sasmita dari sunan Kudus “sarungkan” keris pusaka kiai Setan Kober dan menduduki rajah kalacakra. Aria Penangsang diwajibkan untuk melakukan puasa 40 hari lamanya.

Sultan Hadiwijaya sepulangnya dari padepokan sunan Kudus, memanggil duo B.kejawen (Pemanahan, Penjawi dan Juru Mertani). Untuk mengatur strategi untuk menghadapi krida aria Penangsang, yag secara terus terang akan merongrong Pajang. Oleh karena itu sultan Hadiwijaya membuka sayembara untuk mengalahkan aria Penangsang. Dimana siapa saja yang bisa menewaskan aria Penangsang akan diberi tanah perdikan di Mentaok dan pati.

kiageng pemanahan, dan kiageng penjawi atau kiageng pati menyanggupinya, kemudian mereka berdua berdiskusi, bagai manakah caranya meembunuh orang sehebat Arya penangsang itu, kemudian mereka berdua bertanya kepada guru mereka yaitu kanjeng sunan Kali jaga, dan sunan kali jaga menganjurkan untuk mengunjungi wanita keprabon yang bertapa umbar aurat, kemudian mereka berdua langsung tanggap apa yg guru mereka maksutkan, mereka berdua kemudian menuju jepara utara lereng gunung muria dimana Ada perempuan yg tengah bertapa disana.
  
kemudian mereka berduapun sampai di tempat bertapanya Ratu kalinyamat yg sedang umbar aurat, disana mereka di bekali oleh sang ratu cantik iyu dua cundrik, yg ahirnya di buat menjadi dua pusaka sakti, yaitu keris kiai pleret dan tombak kiai oleret..
setelah keris dan tombak itu jadi, kemudian mereka menghadap kepada sultan dan Ki Ageng Pemanahan mengajukan anaknya, Sutawijaya yang juga sebagai anak sultan Hadiwijaya untuk maju sebagai senapati Pajang untuk menghadapi aria Penangsang. Pada awalnya, sultan Hadiwijaya keberatan. Karena Sutawijaya masih muda belia dan belum berpengalaman. Namun Ki. Ageng Pemanahan meyakinkan bahwa Sutawijaya tidak maju sendiri, Tetap didukung oleh trio Selo (Pemanahan, Penjawi dan Juru Mertani), serta membawa sipat kandel tombak Kiai Plered yang ampuh.

Trio Selo mengatur strategi dengan mengirim 9 santri untuk mematai-mati kekuatan Jipang. Namun malang kesemua tertangkap di Jipang dan dieksekusi. Konon makam 9 santri sekarang berada dilingkungan petilasan Jipang. Namun usaha untuk mencari info kelemahan Jipang terus diupayakan. Sehingganya akhirnya diperoleh informasi bahwa aria Penangsang sedang melakukan Puasa 40 hari setelah menduduki rajah lelepcakra guna menghapus apes.
Dengan diketahui keadaan ini maka ki Juru Mertani mengatur siasat untuk menantang aria Penangsang sebelum masa puasanya usai atau membatalkan puasanya. Dari sini jelas bahwa di penghujung masa puasa, kondisi aria Penangsang akan lemah secara fisik.
 
Ki. Ageng Pemanahan dan Sutawijaya menyusun pasukan di tepi seberang bengawan solo, sedangkan ki Juru Mertani menyusup ke jipang. Malang bagi abdi dalem pemelihara kuda Gagak Rimang milik aria Penangsang yang sedang merumput ketika bertemu dengan Ki. Juru Mertani. Abdi dalem ditangkap oleh Ki Juru Mertani dan dikerat kupingnya, serta dibekali surat tantangan dari sultan hadiwijaya untuk aria Penangsang.

Aria penangsang belum genap puasa 40 hari, amarahnya menggelegak ketika menerima tangtangan dari Sultan hadiwijaya yg dianggapnya sebagai anak kemaren sore yang masih ingusan. Patih ki Mentahun dan penasehat pribadinya ki Sumangkar gagal meredam kemarahan aria Penangsang. Meski fisiknya masih lemah karena sudah menjalani puasa 39 hari, memerintahkan untuk berangkat menghadapi hadiwijaya. Patih ki Mentahun dan ki Sumangkar meminta untuk menahan diri selama satu hari saja agar aria Penangsang menyelesaikan puasanya. Karena suasana seperti ini adalah akal-akalan orang Pajang untuk membatalkan puasa. Namun semua nasihat tidak lagi didengar oleh aria Penangsang yang sudah terbakar amarahnya.
Gagak Rimang di luar kendali.

Harya Penangsang membatalkan puasa yang belum genap 40 hari. Sebenarnya kondisi fisiknya masih belum prima, namun hal tersebut tidak dirasakan, karena emosinya sudah terbakar. Harga dirinya terasa di injak-injak oleh sultan Hadiwijaya yang dinilai masih bocah kemaren sore. Dengan busana keprajuritan memimpin sendiri pasukan menuju tempat yang dtentukan yakni ditepi bengawan sore.

Disisi Pajang, ternyata sudah memiliki persiapan yang sangat matang untuk menghadapi pasukan Jipang. Dalam hal ini Pajang tidak hanya sendiri untuk berlaga, bantuan pasukan dari bupati Jepara Ratu Kalinyamat dan pasukan dari pesantren Selo dan tarub yg dulunya mendukung harya penangsang, waktu menyerang demak, namun kini urusanya bukan dengan demak melainkan dengan pajang dinasti pengging. dan pasukan selo dipimpin oleh kiageng pemanahan dan pasukan tarub di pimpin oleh kiageng panjawi/ kiageng pati, sedang pasukan pajang di pimpin kijuru martani.

Situasi seperti ini tidak diperhitungkan oleh bupati Jipang Arya Penangsang. Karena memang sudah terbakar emosinya dan mengandalkan kharismatik sebagai Adipati yang di segani, karena memang tergolong Adipati yang menjadi murid plus anak angkat dari sunan Kudus.

Sejak terjadi konfrontasi antara Jipang dengan Pajang. Secara ghaib wilayah Jipang memang dilindungi oleh sunan Kudus dengan menebar “tabir gaib” yang dipasang di sungai Bengawan Solo. Siapapun yang menyebrang bengawan solo akan kehilangan daya kekuatanya.
Akan tetapi tabir ghaib yang ada di bengawan solo sudah diketahui keberadaanya oleh duo dinasti bondan kejawen. Namun tabir ghaib itu tak bisa disingkirkan. Oleh karena itu dilakukan siasat untuk memancing arya Penangsang untuk menyebrang kali Bengawan Solo.

Danang Sutawijaya meski merasa tidak mampu melawan Arya Penangsang, namun tegar dan meningkat keberanianya karena didukung oleh duo bondan kejawen dan dibekali pusaka kiyai pleret yg terbuat dari cundrik warisan Ratu kalinyamat.
Oleh Duo B.Kejawen, Danang Sutawijaya dberi kuda tunggangan peremuan yang sedang birahi untuk menghadapi Arya penangsang yang menggunakan kuda tunggangan Gagak Rimang.

Arya Penangsang dan pasukan, setibanya di tepi kali Bengawan Solo, menggelar pasukan untuk siap-siap menyerang. Penyerangan ke pasukan Pajang ia tunda karena Arya Penangsang tahu bahwa jika menyebrang kali bengawan solo akan terkena tabir ghaib yang dtebar oleh Sunan Kudus, dirinya dan pasukanya akan kehilangan kekuatanya. Lagi pula pasukan yang akan membantu yakni pasukan kepatihan dibawah ki Sumangkar dan pasukan kabupaten Jipang yang dipimpin oleh Ki Mentahun belum tiba.
 

duo B.kejawen melihat arya Penangsang menunda penyerangan, hatinya semakin waswas. Karena harapanya adalah Arya Penangsang dan pasukan Jipang yang belum lengkap segera menyebrang kali bengawan solo. Oleh karena itu ki Juru Mertani yang mendampingi Danang Sutawijaya yang menunggang kuda perempuan berteriak memanasmanasi alias provokasi ke Arya Penangsang untuk bertanding diseberang kali bengawan. Pada awalnya provokasi ki Juru Mertani tidak digubris oleh arya Penangsang. Namun Sutawijaya yang mengunggang kuda perempuan yg sedang birahi melakukan manuver,untuk mengusik Gagak Rimang, kuda tunggangan arya Penangsang.

Gagak Rimang kuda jantan melihat kuda betina yang sedang birahi melesat menyebrangi kali bengawan. Arya Penangsang terkejut akan polah Gagak Rimang, sehingga ia pun terbawa menyebrangi kali bengawan. Tidak sempat lagi memberi komando kepada pasukanya. Namun pasukan yang teratih segera menyusul ikut menyebrang.
 

Melihat Gagak Rimang melesat sendiri menyebrang kali diluar kendali tuanya, adalah merupakan kesempatan yang sangat baik, bagi Sutawijaya.
 
 
 

Dengan Tombak kiyai Plered di tangan siap menyambut kedatangan arya Penangsang di seberang kali. Arya Penangsang sibuk berusaha mengendalikan Gagak Rimang yang lepas kendali karena terpicu birahinya oleh kuda tunggangan Sutawijaya. Sehingga hilang kewaspadaanya terhadap bahaya yang sedang di hadapi. Luput penglihatanya bahwa seberang kali sudah ditunggu oleh tombak kiayi Plered yang dipegang oleh Sutawijaya.
Arya Penangsang Tewas
Arya Penangsang dengan sekuat tenaga berusaha mengendalikan krida sang gagak rimang. Tetap di tepi seberang kali bengawan sore gagak rimang menghentikan langkah dengan kedua kaki depan mengangkat keatas, karena tali sais ditarik kuat kebelakang. Dalam keadaan demikian Arya Penangsang berusaha memegang tali sais sekuatnya agar tidak jatuh terjengkang. Kesempatan ini di gunakan untuk menjojohkan tombak kiayi Plered ke badan sang bupati Jipang. Sudah tentu Arya Penangsang tidak bisa menangkis hujaman tombak, karena kedua tanganya masih tercengkeram kuat memegang tali sais untuk menahan agar dirinya tidak jatuh dari kuda. Lambung Arya Penangsang sobek terkena hunjaman tombak kiayi Plered. Dan kemudian terjatuh menyebabkan sobekan luka bertambah lebar, menyebabkan ususnya keluar.
Meski demikian Arya Penangsang masih sanggup untuk bangun dan menangkis datangnya hunjaman tombak berikutnya dengan tangan kiri, sedangkan tangan kananya sibuk mengalugkan usus yang keluar ke gagang keris setan kober.
Dengan sekali sentak tubuh arya Penangsang melenting keatas dan mendarat diatasa tanah di tepi bengawan.dan langsung mengamuk bag singa kesetanan, pasukan pajang banyak yang terbunuh, mengetaahui hal itu ki ageng pemanahan menarik anaknya yg masih berusia 12 th itu, dan kemudian menyembunyikanya di balik semak smak, sedangkan Arya penangsang sedang sibuk menghajar kijuru martani dan ki panjawi, pasukan pajang pun ahirnya terdesak dan mereka banyak yg mati hingga membuat air sungai bengawan itupun berubah warna menjadi warna merah dfarah. setelah kijuru martani terjatuh dan Aryapenangsang juga telah keletihan, dengan secepat kilat arya penangsang melentining tinggi ke udara dan menghantamkan pukulan saktinya kepada pasukan pajang yg hendak mundur dari udara. kemudian ia melihat dari udara sutowijoyo yg tadi menusuknya di sembunyikan di balik rerim,bunan semak semak. Sutawijaya terkejut, tidak percaya bahwa sang bupati Jipang yang sudah terluka dan ususnya keluar masih mampu bergerak secepat itu. Belum lagi sempat Sutawijaya sadar dari rasa terkejutnya, Arya Penangsang sudah berada dibelakangnya dan menyekap leher Sutawijaya. Rasa sesak napas menjalar diseluruh badan terasa kesemutan membuat Sutawijaya kehilangan tenaga. Dan hanya mampu berkata:”Paman Harya ampuni saya paman”.
Ki Juru Mertani yang melihat keadaan tersebut mengkhawatirkan Sutawijaya akan mati bukan karena terkena senjata tajam. Akan tetapi mati lemas karena kehabisan napas. Dengan serta merta berteriak kepada Arya Penangsang :”Penangsang bunuh anak itu secara ksatria dengan Kerismu.....!”.
Mendengar teriakan ki Juru Mertani Arya Penangsang mengendurkan cekikan seraya meraba keris kiayi setan kober. Sutawijaya merasa cekikan melonggar dan dapat bernapas kembali, namun tetap tidak bisa melepaskan diri dari sekapan Arya Penangsang. Satu satunya yang bisa dilakukan adalah meraih usus Arya penangsang yang masih menyangkut di hulu keris setan kober. Tentu saja membuat usus arya Penangsang menjadi semakin tegang. Disaat yang sama arya Penangsang menarik keris setan kober dari warangkanya dengan nafsu untuk menghabisi Sutawijaya. Sekelebat keris terhunus, terpotonglah usus sang Arya Penangsang. Sutawijaya terjatuh begitu usus arya Penangsang putus diiringi tumbangnya tubuh sang bupati Jipang Panolan yang perkasa.
Masih sempat Sutawijaya menghampiri arya Peangsang yang sudah tidak berdaya. Dan berkata :”Paman Arya, saya tidak membunuh paman. Keris paman sendirilah yang memutuskan usus paman, Dengan suara lemah Arya Penangsang berkata:”Angger...... berjanjilah sebagai bukti kebenaran kata-katamu. Katakan kepada semua pawongan, jika mereka menikah harus mengguna busana seperti yang dipakai oleh pamanmu ini......”. Selepas itu Arya Penangsang wafat di pangkuan Sutawijaya. Tewas sebagai Ksatria.
Hingga saat ini disetiap perhelatan temu penganten di wilayah Yogya, Penganten Priya menggunakan busana Penangsang dengan keris yang dironce dengan bunga melati dan mawar. Sedangkan pakaian adat sehari hari masyarakat Yogya (mataram) adalah Surjan dengan blangkon mondolan. .
sekian sedikit kisah yang sebenarnya sejarah pemberontakan Aryo penangsang. dari kami wangsa surakarta dinasti mataram,Dari diyah sukma ayuningrum jkp

                                                                                       TAMAT