Yahudi keturunan jawa dan Atlantis yang masih menyimpan cetakbiru Atlantis pada diri mereka.
Kerajaan Atlantis adalah (Jawa sebagai "puser bumi") sekarang Indonesia yang dulunya adalah satu pulau
menyatu dengan daratan Asia. Banjir besar menyebabkan Benua Atlantis ini
terpecah menjadi kurang lebih 17.000 pulau.
anda berkunjung ke situs resmi Israel misalnya di Kantor Perdana
Menteri Israel dan Kantor Kedubes Israel di seluruh dunia terpampang
nama Ibukota Israel : JAVA TEL AVIV/JAWA TEL AVIV, dan mahkota rabbi Yahudi yang menjadi imam Sinagog pake gambar rumah joglo Jawa.
Dengan demikian Bani Israel adalah keturunan keturunan Jawa. Yang
disebut Jawa adalah seluruh etnik nusantara yang dulunya penghuni Benua
Atlantis sebelum banjir besar, tapi cuma Bangsa Israel yang DNAnya masih
menyimpan tehnologi Atlantis.
TABUT, Benda Misterius Yang paling dicari oleh bangsa Israel
Benda yang paling ditakuti pada masa Perjanjian Lama. Setidaknya
begitulah gambarannya. keberadaanya dulu begitu kuat dan sangat
berpengaruh terhadap bangsa Israel semenjak peristiwa exodus keluar dari
Tanah Mesir. Namun, benda itu kini telah hilang
ditelan masa, lenyap dari sejarah, dan tak ada yang tahu dimana letaknya
sekarang. .
Dimulai dari Yerusalem, Kota yang mungkin terlalu suci bagi banyak
orang. Di tengahnya terletak sebuah bukit bernama Gunung Moria, yang
kini menjadi situs Dome of the Rock / Qubbah As-Sakhrah yang luar biasa.
Selain Dome of the Rock, dikompleks tersebut (Al-Haram ash-Sharif)
terdapat Masjidil Aqsha. Dari sini, Muhammad s.a.w dinaikan ke langit
(Sidratul Muntaha) dalam peristiwa Mi’raj. Jauh Sebelum itu, Yesus/Isa
a.s menyembuhkan orang buta dan sakit di sini, sehingga kaum Kristiani
juga menyebutnya tanah suci.
1000 tahun sebelumnya, King Salomo/Sulaiman a.s membangun bait
aslinya di gunung ini untuk menyimpan benda misterius yang disebut the
Ark of the Covenant / Tabut perjanjian.
TABUT
Gambar di atas merupakan gambaran replika benda yang paling
ditakuti pada masa Perjanjian Lama. Setidaknya begitulah gambarannya.
keberadaanya dulu begitu kuat dan sangat berpengaruh terhadap bangsa
Israel semenjak peristiwa exodus keluar dari Tanah Mesir. Namun, benda
itu kini telah hilang ditelan masa, lenyap dari sejarah, dan tak ada
yang tahu dimana letaknya sekarang.
Gunung moria
1000 tahun sebelumnya, King Salomo/Sulaiman a.s membangun bait
aslinya di gunung ini untuk menyimpan benda misterius yang disebut the
Ark of the Covenant / Tabut perjanjian.Gunung ini kini menjadi situs
Dome of the Rock / Qubbah As-Sakhrah yang luar biasa.
Dome of the Rock
Juga dikenal sebagai Kubbat as-Sakhra, Kubbet es Sakhra, “Mesjid Umar,” Qubbet el-Sakhra, Templum Domini
Dibangun di atas lokasi sebelumnya Bait Allah, Dome of the Rock
didirikan oleh penguasa Muslim Abd el-Malik di 688-691. Karena situasi
pada batuan dasar, gempa bumi banyak selama berabad-abad tidak
menyebabkan kerusakan yang signifikan pada struktur (tidak seperti
tetangganya Masjid Al Aqsa). Kuil ini ditutupi oleh kubah utama dari 691
sampai diganti dengan penutup berwarna emas pada awal tahun 1960.
Karena karat, penutup aluminium anodized kembali pada tahun 1993 diganti
dengan penutup emas.
Gambar dari Udara tampak dari Timur
Dome dengan Mt. Zaitun
Mt. Zaitun menghadap Temple Mount dari timur dan memberikan gambaran
tangis Yesus atas kota dari Mt. Zaitun (Lukas 19:41). Dari Kuil Gunung
Yesus menyampaikan terkenal “7 kesengsaraan” terhadap orang-orang Farisi
(Matius 23), mungkin menunjuk makam di Mt. Zaitun dalam wacana-Nya
(ayat 27). Yesus kenaikan mungkin terjadi agak jauh di belakang menara
Gereja Ortodoks Rusia.
Apa yang terjadi pada benda terpenting di perjanjian lama ini
sehingga bisa lenyap begitu saja? Kisah Tabut itu berawal lebih dari
3000 tahun yang lalu. Seseorang memimpin 2 juta orang ke Gurun Sinai.
Orang itu adalah Moses/Musa a.s yang memimpin kaumnya keluar dari
perbudakan di Mesir. Tiga bulan mengembara setelah mukjizat terbelahnya
laut merah, Ia membawa orang Israel ke Gunung Sinai. Tuhan akan
melimpahkan hadiah yang belum pernah ada bagi umat manusia. Dari ratusan
hukum yang ada di dalam Perjanjian Lama semuanya seolah diturunkan dari
suatu tempat. Tapi tidak dengan 10 hukum besar yang dibawa Musa turun
dari Gunung Sinai ini. Ada sepuluh perintah Allah yang diturunkan kepada
Musa di Gunung Sinai, dan perintah-perintah itu tertulis pada dua loh
batu. Musa juga membuat tempat/wadah yang digunakan untuk menyimpan
sepuluh perintah Allah yang disampaikan kepadanya di Gunung Sinai ,yaitu
apa yang kita sebut sebagai Tabut Perjanjian.
Tabut itu berfungsi sebagai sambungan langsung bagi Musa pada Tuhan.
Akan muncul awan cerah diatas tutup emas di antara kerubim itu saat
Tuhan ingin menyampaikan sesuatu pada hamba-Nya. Tuhan memerintahkan
hanya pendeta dari suku Lewi yang bisa membawanya. Berat tabut itu
mungkin beberapa ratus pon, tapi menurut legenda ia bisa terangkat
sendiri walaupun tidak ada seorangpun yang mengangkatnya.
Tidak ada seorangpun, bahkan pendeta Lewi yang boleh menatapnya.
Jadi, mereka selalu menutupinya dengan kain biru dan kulit binatang.
Sejak awal, tabut itu sudah menampakkan sisi berbahaya. Beberapa hari
kemudian, dua keponakan Musa mencoba memberikan persembahan kepada Tabut
itu dan keduanya langsung mati terbakar. Menurut legenda, kerubim itu
memercik tanpa henti, menghanguskan orang dan benda yang menyentuhnya.
Tabut itu mendampingi Kaum Israel 40 tahun lama-nya selama mereka
mengembara dan berperang. Bersama tabut itu, orang Israel mampu
menaklukkan tanah yang dijanjikan.
Benda ini mengandung kekuatan dan kepentingan yang tak terbayangkan.
Menurut cerita dalam Alkitab Yahudi, tabut itu dibawa di depan pasukan
dalam setiap pertempuran, tiap pertempuran selama penaklukkan orang
Israel akan tanah Kanaan. Ia terus menerus dibawa dalam perang agar
musuh dapat terkalahkan dan Tabut itu akan selalu berada di garis depan.
Ada catatan luar biasa bahwa tabut itu terangkat dari tanah dan terbang
menuju kearah musuh sambil mengeluarkan suara-suara erangan.
Satu orang malang bernama Uza, hanya berniat menstabilkan Tabut
tersebut saat tampak goyah sewaktu diangkat oleh para pendeta Lewi, dan
ia langsung mati terbakar. sesudahnya, Musa memerintahkan agar dibuatkan
kemah/tenda untuk meletakkan Tabut itu. Bukan untuk melindunginya dari
orang, tapi justru sebaliknya.
Kemenangan militer pertama dan paling terkenal dari tabut itu yaitu
runtuhnya tembok kota Yerikho/Jericho. Pendeta Lewi yang bertugas
membawa Tabut, mengangkutnya mengitari kota bertembok itu sekali sehari
selama 6 hari. Di hari ke-7, mereka berkeliling 7 kali dan menyuruh
meniup sengkala. Seketika itu juga tembok kota itu pun runtuh.
300 tahun kemudian, Tabut itu meninggalkan orang Israel dan dampaknya
sangat buruk bagi mereka. Saat pendeta tinggi mengabaikan kewajiban
kurban mereka , Tabut itu tak melindungi mereka dalam perang melawan
orang Filistin. 30 ribu orang tewas dan orang Filistin mengambil tabut
itu. Namun, tujuh bulan kemudian orang Filistin mengembalikannya. Wabah
borok dan tikus merebak akibat Tabut itu.
Akhirnya, di bawah King David ( Daud a.s ), orang Israel bisa
mengalahkan orang Filistin, lalu memenangkan pertahanan terakhir dari
pihak lawan. Kemudian, Kota Yerusalem yang dijadikan ibukota. Tuhan
menyuruh Daud mendirikan Bait Suci untuk menempatkan tabut tersebut,
tapi puteranya Salomo/Sulaiman a.s yang mebangunnya. Karena kasus itu,
Gunung Moria menjadi “titik tertinggi” di dalam kota tersebut.
Visi Salomo untuk Bait itu tak seperti yang pernah dilihat orang.
Hanya kayu cedar dan batu terbaik yang dipakai untuk membuatnya, dan
titik tertingginya menjulang hingga 20 lantai. Salomo berhutang besar
untuk membangunnya, karenanya ia harus memberikan 20 desa terdepan untuk
kerajaan tetangga. Setelah memeriksa masih berisi dua buah batu sepuluh
perintah Allah yang tersimpan didalam Tabut, Salomo lalu menempatkannya
di tengah-tengah Bait Suci Mahakudus. Hanya pendeta tinggi saja yang
bisa mendekati dan memasuki ruang penyimpanan tersebut, itupun mereka
harus masuk dengan menggunakan pakaian khusus sambil membakar dupa.
Lalu, bagaimana benda penting yang berisi kehadiran Allah bisa lenyap
begitu saja? Sekarang, di manakah tabut itu berada? itulah teka-teki
terbesarnya .
Banyak orang masih mencari tabut tersebut hingga saat ini, dan itu
dimulai dari Bait Suci yang dibangun Salomo sebagai tempat untuk
menyimpan Tabut. Tapi kini, tak ada satupun artifak atau batu yang
menunjukkan di mana tepatnya tabut itu berdiri di Bukit Bait Suci
Yerusalem. Tembok ratapan yang terkenal, mungkin sekarang merupakan
situs suci Yahudi yang berharga. Tembok ini adalah merupakan sisa-sisa
Bait Suci kedua yang dibangun berabad-abad setelah tabut itu lenyap. Sebagian
penyembah di sini menunggu saatnya penghuni Bukit Bait Suci Dome of the
Rock milik Islam hancur. Dan Bait Suci Yahudi ke-3 akan didirikan di
tempat tersebut.
Inilah salah satu faktor yang menimbulkan perselisihan hebat tanpa henti antara Israel dan Palestina hingga sekarang.
Menurut Perjanijian Lama, Tabut itu ditempatkan disana sekitar 955
SM. Tapi, sekitar tahun 620 SM rujukan tentang artifak terpenting dalam
agama Yahudi ini berhenti. Lenyap begitu saja dari sejarah. Hanya satu
hal saja yang jelas, krisis sebesar bencara internal maupun eksternal
yang bisa mengeluarkan Tabut itu dari Bait Suci. Krisis pertama yang
sesuai dengan hal ini adalah serangan Fir’aun Mesir bernama Shishak,
beberapa puluh tahun setelah Bait itu dibangun. Sekenario Shishak inilah
yang mengilhami petualangan Indiana Jones di Mesir dalam film Indiana
Jones : Raiders of the Lost Ark.
Sumber-sumber Mesir menegaskan bahwa Fir’aun bernama Sheshonq yang
menyerang Israel sekitar tahun 1000 SM, dan membawa banyak harta ke
Tanis. Tentu saja pahlawan kita, Indiana Jones menemukan tabut itu di
sana sambil dikejar-kejar oleh tentara NAZI. Tapi sayang bagi para
penggemar Stephen Spielberg, agaknya jelas Sheshonq tak pernah menguasai
kota Yerusalem. Karena Ia hanya cukup puas dikirimi setumpuk harta dan
upeti agar tidak menyerang Yerusalem. Apakah yang disebut sebagai harta
dan upeti itu adalah tabut perjanjian? berapa besar kemungkinannya?
Jawabannya
sederhana saja, yaitu tidak. Mustahil mereka sukarela menyerahkan benda
tersucinya. Lebih jauh lagi, rujukan bahwa tabut itu masih berada di
Bait Suci waktu Paskah Yahudi di masa pemerintahan Hosea sekitar tahun
620 SM. Tapi 30 tahun kemudian, tahun 587 SM, muncul krisis yang menurut
banyak cendekiawan menjelaskan hilangnya tabut tersebut. Kota dan Bait
Sucinya diduduki dan dijarah orang Babilonia dipimpin oleh raja terkenal
Nebukadnezar. Nampaknya tabut itu dibawa oleh para tentara Babilonia.
Tapi tunggu dulu, orang Babilonia adalah birokrat dan pencatat yang
sangat ahli dan mereka mencatat terperinci segala hal yang diambil dari
Bait Suci.
Satu benda yang jelas tak tercatat yaitu Tabut Perjanjian, benda
utama di Bait Suci. Orang Babilonia tak mencatatkannya diantara
barang-barang jarahan karena benda itu sudah tidak ada disana.
Tabut itu dibuat sangat spesifik, berwujud peti kayu dengan panjang
1,2 meter, lebar 61 cm, dan tinggi 61 cm. Terbuat dari kayu keras yang
disebut akasia, bagian luar dan dalamnya disepuh dengan emas murni. Di
sudut-sudut tabut harus ada 4 cincin emas, dimana kayu pengusung yang
juga disepuh dengan emas dapat dimasukkan untuk membawa Tabut tersebut.
Tutupnya yang juga disebut sebagai “tumpuan kaki tuhan” harus juga
terbuat dari emas murni, dimana Patung Mailakat bersayap emas (kerubim)
juga diletakkan di ujung-ujung atasnya dan saling berhadapan.
Alasan Israel mencari benda ini:
Tabut itu mendampingi Kaum Israel 40 tahun lama-nya selama mereka mengembara dan berperang.
Bersama tabut itu, orang Israel mampu menaklukkan tanah yang dijanjikan.
Benda ini mengandung kekuatan dan kepentingan yang tak
terbayangkan. Menurut cerita dalam Alkitab Yahudi, tabut itu dibawa di
depan pasukan dalam setiap pertempuran, tiap pertempuran selama
penaklukkan orang Israel akan tanah Kanaan. Ia terus menerus dibawa
dalam perang agar musuh dapat terkalahkan dan Tabut itu akan selalu
berada di garis depan.
Namun pada Route of the Exodus 300 tahun kemudian, Tabut itu
meninggalkan orang Israel dan dampaknya sangat buruk bagi mereka. Saat
pendeta tinggi mengabaikan kewajiban kurban mereka , Tabut itu tak
melindungi mereka dalam perang melawan orang Filistin. 30 ribu orang
tewas dan orang Filistin mengambil tabut itu. Namun, tujuh bulan
kemudian orang Filistin mengembalikannya. Wabah borok dan tikus merebak
akibat Tabut itu. Akhirnya, di bawah King David ( Daud a.s ), orang
Israel bisa mengalahkan orang Filistin, lalu memenangkan pertahanan
terakhir dari pihak lawan.
Kemudian, Kota Yerusalem yang dijadikan ibukota. Tuhan menyuruh Daud
mendirikan Bait Suci untuk menempatkan tabut tersebut, tapi puteranya
Salomo/Sulaiman a.s yang mebangunnya. Karena kasus itu, Gunung Moria
menjadi “titik tertinggi” di dalam kota tersebut. Visi Salomo untuk Bait
itu tak seperti yang pernah dilihat orang.
Gereja Zion of Mary di Axum Utopia adalah dipercayaai tempat dimana Tabut tersebut disembunyikan:
Kini muncul lagi berita baru tentang letak tabut perjanjian ada di
dalam masjid al aqsa, maka dari itu israel dengan sangat keras berupaya
agar masjid al aqsa segera di ratakan.
alasanya adalah klasik, yaitu bahwa dalam masjid al aqsa di sinyalir
menyimpan senjata pemusnah masal dan sebagai tempat bersembunyi pimpinan
utama al -qaeda
yang dimaksud dengan haikal sulaiman adalah istana sulaiman yang di kira bangsa yahudi sebagai masjid al aqsa sekarang.
Majidil aqsha
“Taabut” dalam Alqur’an berarti “Kode Kerajaan”,kode ini disimpan oleh Nabi Daud AS.
dan diwariskan kepada Nabi Sulaiman AS, kode kerajaan tsb saat ini sudah
berhasil dibuka dengan ditemukannya fakta baru bahwa “CANDI BOROBUDUR”
sebenarnya adalah “TEMPLE OF SOLOMON” yang banyak menyimpan kode rahasia
Kerajaan Sulaiman dan Ratu Saba.
|
Jawa: Candi Borobudur |
Berikut ini adalah fakta2nya : FAKTA ini menyimpulkan bahwa
YAHUDI itu adalah JAWA atau JEWS, coba tengok situs resmi Israel
misalnya di Kantor Perdana Menteri Israel dan Kantor Kedubes Israel di
seluruh dunia terpampang nama Ibukota Israel : JAVA TEL AVIV / JAWA TEL
AVIV, dan MAHKOTA RABBI YAHUDI yang menjadi imam Sinagog pake gambar
RUMAH JOGLO JAWA.
Dengan demikian apakah Bani Israel merasa menjadi keturunan Jawa ?
Yang disebut Jawa adalah seluruh Etnik Nusantara yang dulunya penghuni
Benua Atlantis sebelum dikirim banjir besar oleh Allah SWT, setelah
banjir besar benua ini pecah menjadi 17.000 pulau yang sekarang disebut
Indonesia, hanya beberapa etnik yang masih tersisa, selebihnya menjadi
cikal bakal bangsa2 dunia antara lain bangsa India, Cina ( termasuk
Jepang ), Eropa, Israel, Arab, dan Indian ( silahkan baca hasil
penelitian Prof. Santos selama 30 tahun tentang Benua Atlantis terbitan
Gramedia ).
Dalam bahasa Jawi Kuno, arti jawa adalah moral atau akhlaq, maka
dalam percakapan sehari-hari apabila dikatakan seseorang dikatakan :
“ora jowo” berarti “tidak punya akhlaq atau tidak punya sopan santun”,
sebutan jawa ini sejak dulunya dipakai untuk menyebut keseluruhan
wilayah nusantara, penyebutan etnik2 sebagaimana berlaku saat ini adalah
hasil taktik politik de vide et impera para penjajah. Sejak zaman Benua
Atlantis, Jawa memang menjadi pusat peradaban karena dari bukti2 fosil
manusia purba di seluruh dunia sebanyak 6 jenis fosil, 4 diantaranya
ditemukan di Jawa yaitu Meganthropus Palaeojavanicus (Sangiran),
Pithecanthropus Robustus,Pithecanthropus Erectus (Mojokerto), dan
Homosapiens (Solo).
Klik (
ManusiaPurba Di Jawa)
|
1. Pithecanthropus Mojokerto
(Jawa), yang kini berusia kira-kira 670,000 tahun
2.
Pithecanthropus Trinil (Jawa), kira-kira 600,000 tahun.
3. Manusia Wajak (Jawa),
kira-kira 210,000 tahun.
|
Menurut “mitologi jawa” yang telah menjadi cerita turun temurun, bahwa asal usul bangsa Jawa adalah keturunan
BRAHMA DAN DEWI SARASWATI dimana
salah satu keturunannya yang sangat terkenal dikalangan Guru Hindustan
(India) dan Guru Budha (Cina) adalah Bethara Guru Janabadra yang
mengajarkan “ILMU KEJAWEN”. Sejatinya “Ilmu Kejawen” adalah “Ilmu
Akhlaq” yang diajarkan Nabi Ibrahim AS yang disebut dalam Alqur’an
“Millatu Ibrahim” dan disempurnakan oleh Nabi Muhammad SAW dalam wujud
Alqur’an dengan “BAHASA ASLI (ARAB)”, dengan pernyataannya “tidaklah aku
diutus, kecuali menyempurnakan akhlaq”.
Dalam buku kisah perjalanan Guru Hindustan di India maupun Guru
Budha di Cina, mereka menyatakan sama2 belajar “Ilmu Kejawen” kepada
Guru Janabadra dan mengembangkan “Ilmu Kejawen” ini dengan nama sesuai
dengan asal mereka masing2, di India mereka namakan “Ajaran Hindu”, di
Cina mereka namakan “Ajaran Budha”. Dalam sebuah riset terhadap kitab
suci Hindu, Budha dan Alqur’an, ternyata tokoh BRAHMA sebenarnya adalah
NABI IBRAHIM, sedang DEWI SARASWATI adalah DEWI SARAH yang menurunkan
bangsa2 selain ARAB.
Bukti lain bahwa Ajaran Budha berasal dari Jawa adalah adanya
prasasti yang ditemukan di Candi2 Budha di Thailand maupun Kamboja yang
menyatakan bahwa candi2 tsb dibangun dengan mendatangkan arsitek dan
tukang2 dari Jawa, karena memang waktu itu orang Jawa dikenal sebagai
bangsa tukang yang telah berhasil membangun “CANDI BOROBUDUR” sebagai
salah satu keajaiban dunia.
|
JAWA: Candi Boko |
Ternyata berdasarkan hasil riset Lembaga Studi Islam dan Kepurbakalaan
yang dipimpin oleh KH. Fahmi Basya, dosen Matematika Islam UIN Syarif
Hidayatullah, bahwa sebenarnya “CANDI BOROBUDUR” adalah bangunan yang
dibangun oleh “TENTARA NABI SULAIMAN” termasuk didalamnya dari kalangan
bangsa Jin dan Setan yang disebut dalam Alqur’an sebagai “ARSY RATU
SABA”, sejatinya PRINCE OF SABA atau “RATU BALQIS” adalah “RATU BOKO”
yang sangat terkenal dikalangan masyarakat Jawa, sementara patung2 di
Candi Borobudur yang selama ini dikenal sebagai patung Budha, sejatinya
adalah patung model bidadara dalam sorga yang menjadikan Nabi Sulaiman
sebagai model dan berambut keriting. Dalam literatur Bani Israel dan
Barat, bangsa Yahudi dikenal sebagai bangsa tukang dan berambut
keriting, tetapi faktanya justru Suku Jawa yang menjadi bangsa tukang
dan berambut keriting ( perhatikan patung Nabi Sulaiman di Candi
Borobudur ).
Hasil riset tsb juga menyimpulkan bahwa “SUKU JAWA” disebut juga
sebagai “BANI LUKMAN” karena menurut karakternya suku tsb sesuai dengan
ajaran2 LUKMANUL HAKIM sebagaimana tertera dalam Alqur’an. Perlu
diketahui bahwa satu2nya nabi yang termaktub dalam Alqur’an, yang
menggunakan nama depan SU hanya Nabi Sulaiman dan negeri yang beliau
wariskan ternyata diperintah oleh keturunannya yang juga bernama depan
SU ( Sukarno, Suharto dan Susilo ) dan meninggalkan negeri bernama
SLEMAN ATAU YERUSALEM di Jawa Tengah.
Nabi Sulaiman mewarisi kerajaan dari Nabi Daud yang dikatakan didalam
Alqur’an dijadikan Khalifah di Bumi ( menjadi Penguasa Dunia dengan
Benua Atlantis sebagai Pusat Peradabannya), Nabi Daud juga dikatakan
raja yang mampu menaklukkan besi (membuat keris dan gamelan dengan
tangan, beliau juga bersuara merdu) dan juga menaklukkan gunung hingga
dikenal sebagai Raja Gunung.
Di Nusantara ini yang dikenal sebagai Raja Gunung adalah “SYAILENDRA”
, menurut Dr. Daoed Yoesoef nama Syailendra berasal dari kata saila dan
indra, saila = raja dan indra = gunung.
Dari fakta ini, bisa saja kita simpulkan bahwa suku2 di Nusantara ini
adalah Bani Israel yang tetap beriman kepada Nabi Musa dan mendiami
tanah yang dijanjikan (THE PROMISED OF LAND) yaitu Benua Atlantis yang
sekarang disebut Indonesia, sedang Bani Israel yang berdiaspora ke
seluruh dunia adalah mereka yang dikutuk oleh Allah karena mendustakan
Nabi Musa AS.
Adapun Bani Israel yang sekarang menjajah Palestina sebenarnya Yahudi
jadi2an, maksudnya Bani Israel dari suku ke 13 yaitu SUKU KAZAR, hasil
kimpoi campur Bani Israel yang berdiaspora dengan penduduk lokal dan
saat ini posisinya mayoritas.
Dimulai dari Yerusalem, Kota yang mungkin terlalu suci bagi banyak
orang. Di tengahnya terletak sebuah bukit bernama Gunung Moria, yang
kini menjadi situs Dome of the Rock / Qubbah As-Sakhrah yang luar biasa.
Selain Dome of the Rock, dikompleks tersebut (Al-Haram ash-Sharif)
terdapat Masjidil Aqsha. Dari sini, Muhammad s.a.w dinaikan ke langit
(Sidratul Muntaha) dalam peristiwa Mi’raj.
Jauh Sebelum itu, Yesus/Isa a.s menyembuhkan orang buta dan sakit di
sini, sehingga kaum Kristiani juga menyebutnya tanah suci. 1000 tahun
sebelumnya, King Salomo/Sulaiman a.s membangun bait aslinya di gunung
ini untuk menyimpan benda misterius yang disebut the Ark of the Covenant
/ Tabut perjanjian.
Di masa itu, tempat ini adalah pusat dari agama Yahudi. Bagaimana
tabut itu sampai disini dan bagaimana bisa lenyap dari sini? itulah
teka-teki yang mengundang obsesi. Apa yang terjadi pada benda terpenting
di perjanjian lama ini sehingga bisa lenyap begitu saja?
Kisah Tabut itu berawal lebih dari 3000 tahun yang lalu. Seseorang
memimpin 2 juta orang ke Gurun Sinai. Ia butuh campur tangan Ilahi dalam
skala yang luar biasa dan ia akan mendapatkannya. Orang itu adalah
Moses/Musa a.s yang memimpin kaumnya keluar dari perbudakan di Mesir.
Tiga bulan mengembara setelah mukjizat terbelahnya laut merah, Ia
membawa orang Israel ke Gunung Sinai. Tuhan akan melimpahkan hadiah yang
belum pernah ada bagi umat manusia. Dari ratusan hukum yang ada di
dalam Perjanjian Lama semuanya seolah diturunkan dari suatu tempat. Tapi
tidak dengan 10 hukum besar yang dibawa Musa turun dari Gunung Sinai
ini.
Ada sepuluh perintah Allah yang diturunkan kepada Musa di Gunung
Sinai, dan perintah-perintah itu tertulis pada dua loh batu. Musa juga
membuat tempat/wadah yang digunakan untuk menyimpan sepuluh perintah
Allah yang disampaikan kepadanya di Gunung Sinai ,yaitu apa yang kita
sebut sebagai Tabut Perjanjian. Tabut itu dibuat sangat spesifik,
berwujud peti kayu dengan panjang 1,2 meter, lebar 61 cm, dan tinggi 61
cm. Terbuat dari kayu keras yang disebut akasia, bagian luar dan
dalamnya disepuh dengan emas murni.
Di sudut-sudut tabut harus ada 4 cincin emas, dimana kayu pengusung
yang juga disepuh dengan emas dapat dimasukkan untuk membawa Tabut
tersebut. Tutupnya yang juga disebut sebagai “tumpuan kaki tuhan” harus
juga terbuat dari emas murni, dimana Patung Mailakat bersayap emas
(kerubim) juga diletakkan di ujung-ujung atasnya dan saling berhadapan.
Jarahan yang dibawa oleh tentara ROMA
Tabut itu berfungsi sebagai sambungan langsung bagi Musa pada Tuhan.
Akan muncul awan cerah diatas tutup emas di antara kerubim itu saat
Tuhan ingin menyampaikan sesuatu pada hamba-Nya. Tuhan memerintahkan
hanya pendeta dari suku Lewi yang bisa membawanya. Berat tabut itu
mungkin beberapa ratus pon, tapi menurut legenda ia bisa terangkat
sendiri walaupun tidak ada seorangpun yang mengangkatnya.
Tidak ada seorangpun, bahkan pendeta Lewi yang boleh menatapnya.
Jadi, mereka selalu menutupinya dengan kain biru dan kulit binatang.
Sejak awal, tabut itu sudah menampakkan sisi berbahaya. Beberapa hari
kemudian, dua keponakan Musa mencoba memberikan persembahan kepada Tabut
itu dan keduanya langsung mati terbakar. Menurut legenda, kerubim itu
memercik tanpa henti, menghanguskan orang dan benda yang menyentuhnya.
Tabut itu mendampingi Kaum Israel 40 tahun lama-nya selama mereka
mengembara dan berperang. Bersama tabut itu, orang Israel mampu
menaklukkan tanah yang dijanjikan.
Benda ini mengandung kekuatan dan
kepentingan yang tak terbayangkan. Menurut cerita dalam Alkitab Yahudi,
tabut itu dibawa di depan pasukan dalam setiap pertempuran, tiap
pertempuran selama penaklukkan orang Israel akan tanah Kanaan. Ia terus
menerus dibawa dalam perang agar musuh dapat terkalahkan dan Tabut itu
akan selalu berada di garis depan. Ada catatan luar biasa bahwa tabut
itu terangkat dari tanah dan terbang menuju kearah musuh sambil
mengeluarkan suara-suara erangan.
Satu orang malang bernama Uza, hanya berniat menstabilkan Tabut
tersebut saat tampak goyah sewaktu diangkat oleh para pendeta Lewi, dan
ia langsung mati terbakar. sesudahnya, Musa memerintahkan agar dibuatkan
kemah/tenda untuk meletakkan Tabut itu. Bukan untuk melindunginya dari
orang, tapi justru sebaliknya.
Kemenangan militer pertama dan paling terkenal dari tabut itu yaitu
runtuhnya tembok kota Yerikho/Jericho. Pendeta Lewi yang bertugas
membawa Tabut, mengangkutnya mengitari kota bertembok itu sekali sehari
selama 6 hari. Di hari ke-7, mereka berkeliling 7 kali dan menyuruh
meniup sengkala. Seketika itu juga tembok kota itu pun runtuh.
300 tahun kemudian, Tabut itu meninggalkan orang Israel dan dampaknya
sangat buruk bagi mereka. Saat pendeta tinggi mengabaikan kewajiban
kurban mereka , Tabut itu tak melindungi mereka dalam perang melawan
orang Filistin. 30 ribu orang tewas dan orang Filistin mengambil tabut
itu. Namun, tujuh bulan kemudian orang Filistin mengembalikannya. Wabah
borok dan tikus merebak akibat Tabut itu.
Akhirnya, di bawah King David ( Daud a.s ), orang Israel bisa
mengalahkan orang Filistin, lalu memenangkan pertahanan terakhir dari
pihak lawan. Kemudian, Kota Yerusalem yang dijadikan ibukota. Tuhan
menyuruh Daud mendirikan Bait Suci untuk menempatkan tabut tersebut,
tapi puteranya Salomo/Sulaiman a.s yang mebangunnya. Karena kasus itu,
Gunung Moria menjadi “titik tertinggi” di dalam kota tersebut.
Visi Salomo untuk Bait itu tak seperti yang pernah dilihat orang.
Hanya kayu cedar dan batu terbaik yang dipakai untuk membuatnya, dan
titik tertingginya menjulang hingga 20 lantai. Salomo berhutang besar
untuk membangunnya, karenanya ia harus memberikan 20 desa terdepan untuk
kerajaan tetangga. Setelah memeriksa masih berisi dua buah batu sepuluh
perintah Allah yang tersimpan didalam Tabut, Salomo lalu menempatkannya
di tengah-tengah Bait Suci Mahakudus. Hanya pendeta tinggi saja yang
bisa mendekati dan memasuki ruang penyimpanan tersebut, itupun mereka
harus masuk dengan menggunakan pakaian khusus sambil membakar dupa.
Lalu, bagaimana benda penting yang berisi kehadiran Allah bisa lenyap
begitu saja? Sekarang, di manakah tabut itu berada? itulah teka-teki
terbesarnya .
Banyak orang masih mencari tabut tersebut hingga saat ini, dan itu
dimulai dari Bait Suci yang dibangun Salomo sebagai tempat untuk
menyimpan Tabut. Tapi kini, tak ada satupun artifak atau batu yang
menunjukkan di mana tepatnya tabut itu berdiri di Bukit Bait Suci
Yerusalem. Tembok ratapan yang terkenal, mungkin sekarang merupakan
situs suci Yahudi yang berharga. Tembok ini adalah merupakan sisa-sisa
Bait Suci kedua yang dibangun berabad-abad setelah tabut itu lenyap.
Sebagian penyembah di sini menunggu saatnya penghuni Bukit Bait Suci
Dome of the Rock milik Islam hancur. Dan Bait Suci Yahudi ke-3 akan
didirikan di tempat tersebut. Inilah salah satu faktor yang menimbulkan
perselisihan hebat tanpa henti antara Israel dan Palestina hingga
sekarang.
Menurut Perjanijian Lama, Tabut itu ditempatkan disana sekitar 955
SM. Tapi, sekitar tahun 620 SM rujukan tentang artifak terpenting dalam
agama Yahudi ini berhenti. Lenyap begitu saja dari sejarah. Hanya satu
hal saja yang jelas, krisis sebesar bencara internal maupun eksternal
yang bisa mengeluarkan Tabut itu dari Bait Suci. Krisis pertama yang
sesuai dengan hal ini adalah serangan Fir’aun Mesir bernama Shishak,
beberapa puluh tahun setelah Bait itu dibangun. Sekenario Shishak inilah
yang mengilhami petualangan Indiana Jones di Mesir dalam film Indiana
Jones : Raiders of the Lost Ark.
Sumber-sumber Mesir menegaskan bahwa Fir’aun bernama Sheshonq yang
menyerang Israel sekitar tahun 1000 SM, dan membawa banyak harta ke
Tanis. Tentu saja pahlawan kita, Indiana Jones menemukan tabut itu di
sana sambil dikejar-kejar oleh tentara NAZI. Tapi sayang bagi para
penggemar Stephen Spielberg, agaknya jelas Sheshonq tak pernah menguasai
kota Yerusalem. Karena Ia hanya cukup puas dikirimi setumpuk harta dan
upeti agar tidak menyerang Yerusalem. Apakah yang disebut sebagai harta
dan upeti itu adalah tabut perjanjian? berapa besar kemungkinannya?
Jawabannya sederhana saja, yaitu tidak. Mustahil mereka sukarela
menyerahkan benda tersucinya. Lebih jauh lagi, rujukan bahwa tabut itu
masih berada di Bait Suci waktu Paskah Yahudi di masa pemerintahan Hosea
sekitar tahun 620 SM. Tapi 30 tahun kemudian, tahun 587 SM, muncul
krisis yang menurut banyak cendekiawan menjelaskan hilangnya tabut
tersebut. Kota dan Bait Sucinya diduduki dan dijarah orang Babilonia
dipimpin oleh raja terkenal Nebukadnezar. Nampaknya tabut itu dibawa
oleh para tentara Babilonia. Tapi tunggu dulu, orang Babilonia adalah
birokrat dan pencatat yang sangat ahli dan mereka mencatat terperinci
segala hal yang diambil dari Bait Suci. Satu benda yang jelas tak
tercatat yaitu Tabut Perjanjian, benda utama di Bait Suci. Orang
Babilonia tak mencatatkannya diantara barang-barang jarahan karena benda
itu sudah tidak ada disana. Jadi, dimanakah tabut itu?
Mungkin tak ada seorangpun yang mengetahui dimana saat ini benda itu
berada. Namun, ada harapan kritis bagi semua yang percaya bahwa Tabut
itu masih ada di dunia dan belum hancur. Mungkin ada seseorang yang
cukup cerdik menyelundupakan tabut itu keluar dari Bait sebelum bahaya
menjadi krisis.
| |
JAWA: Candi Prambana | |